Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengaktifkan selter di desa-desa untuk pasien COVID-19 yang membutuhkan fasilitas isolasi namun tidak bisa ditampung di rumah sakit dan rumah singgah milik pemerintah.
Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Jumat, mengatakan bahwa sejak akhir Agustus hingga pertengahan September 2020 kasus COVID-19 di Kulon Progo meningkat signifikan sehingga rumah sakit rujukan dan rumah singgah tidak mampu menampung pasien COVID-19 tanpa gejala yang membutuhkan fasilitas isolasi.
"Isolasi mandiri di rumah masing-masing dirasa tidak menjamin tidak akan menularkan ke orang lain karena tingkat disiplin, maka dibutuhkan selter untuk mengisolasi mereka sesuai protokol kesehatan yang berlaku," kata Sutedjo.
Mengenai masalah keterbatasan dana pemerintah desa untuk menyediakan selter, Bupati mengatakan, pemerintah desa bisa mengatasinya dengan menggalang dukungan warga dalam menyediakan makanan dan minuman bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri di selter.
"Penanganan COVID-19 juga harus melibatkan partisipasi publik mengingat ketersediaan anggaran tidak ada," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mengatakan hingga saat ini jumlah pasien COVID-19 di Kulon Progo sebanyak 156 orang. Menurut dia, peningkatan kasus COVID-19 telah membuat petugas kesehatan menghadapi kesulitan akibat terbatasnya fasilitas isolasi bagi pasien.
Dia menekankan pentingnya disiplin warga menjalankan protokol kesehatan untuk mengendalikan penularan COVID-19 serta mengurangi beban fasilitas dan petugas kesehatan dalam menanggulangi penyakit tersebut.
Baca juga:
Yogyakarta siapkan selter pasien COVID-19
Rusunawa Bener Yogyakarta dijadikan selter pasien COVID-19
Pewarta: Sutarmi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020