London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup merosot pada perdagangan Kamis (24/9/2020), berbalik dari keuntungan dua hari berturut-turut, dengan acuan Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 1,30 persen atau 76,48 poin, menjadi menetap di 5.822,78 poin.

Indeks FTSE 100 bertambah 1,20 persen atau 69,80 poin menjadi 5.899,26 poin pada Rabu (23/9/2020), setelah menguat 0,43 persen atau 25,17 poin menjadi 5.829,46 poin pada Selasa (22/9/2020), dan anjlok 3,38 persen atau 202,76 poin menjadi 5.804,29 poin pada Senin (21/9/2020).

Baca juga: Saham Inggris naik lagi dengan indeks FTSE 100 bertambah 1,20 persen

Rolls-Royce Holdings, perusahaan teknik multinasional yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya, berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau di blue chips, dengan sahamnya anjlok 7,57 persen.

Disusul oleh saham perusahaan industri rekayasa terdiversifikasi multinasional Inggris Smiths Group yang terpuruk 7,51 persen, serta perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group jatuh 5,33 persen.

Baca juga: IHSG ditutup jatuh, tertekan aksi jual investor asing

Baca juga: Saham Malaysia "rebound" dari kerugian, Indeks KLCI naik 0,29 persen

Di sisi lain, Pearson, sebuah perusahaan penerbitan dan pendidikan multinasional Inggris, melonjak 6,22 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan pengembang perumahan Inggris yang terangkat 3,91 persen, serta perusahaan pengembang properti residensial terbesar Barrat Developments meningkat dan 3,24 persen.

Baca juga: Saham Tokyo jatuh, tertekan khawatiran bangkitnya COVID-19

Baca juga: Saham China terpuruk, catat kerugian terbesar 2 minggu

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020