Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengakui anggotanya kesulitan datang ke Hipadipa untuk melakukan olah TKP karena wilayah itu sudah dikuasai kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Anggota kesulitan menuju distrik tersebut karena selain sudah dikuasai KKB, jalan menuju wilayah itu hanya satu jalan yang ditempuh sekitar delapan jam dari Sugapa.

Karena itu pihaknya akan meminta bantuan satuan tugas (satgas) yang bertugas di Intan Jaya untuk mengamankan perjalanan dan proses olah TKP, kata Irjen Pol Waterpauw di Jayapura, Kamis malam.

Diakui, tanpa melakukan olah TKP, polisi tidak bisa menyelidiki kasus tersebut walaupun sudah ada keterangan dari para saksi.

Baca juga: Polisi sebut Jelek Waker dalang penembakan Pdt Zanambani di Intan Jaya

Baca juga: Pendeta Yeremia Zanambani tewas ditembak KKB di Hipadipa

Olah TKP harus dilakukan untuk mengetahui posisi sebetulnya saat korban pertama kali ditemukan serta investigasi lainnya guna mengungkap kasus tersebut.

Namun, dengan kondisi yang ada di lapangan saat ini maka pihaknya akan meminta bantuan satuan tugas yang bertugas di wilayah ini untuk membantu mengamankan personil ke lokasi dan saat melakukan olah TKP, kata Waterpauw seraya mengatakan KKB juga dilaporkan berada di sekitar Sugapa.

Dari laporan yang diterima beberapa kelompok lainnya sedang menuju wilayah Kabupaten Intan Jaya dan berencana melakukan perang terbuka dengan TNI-Polri.

Kekuatan kelompok bersenjata yang saat ini dipimpin Sebinus Waker berjumlah sekitar 50 orang dengan jumlah senjata sebanyak 17 pucuk yang merupakan hasil rampasan dari TNI-Polri.

Sebinus Waker merupakan wakil dari Ayub Waker yang tewas ditembak di Kali Kopi, kata Irjen Pol Waterpauw.*

Baca juga: Kontak tembak KKSB-TNI di Hipadipa satu prajurit meninggal

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020