Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan, pemerintah menetapkan 155 program untuk mempercepat prioritas pembangunan nasional 2010.

"Dari program 100 hari, yang perlu ditindaklanjuti di tahun 2010 ditampung dalam Inpres. Juga dari butir-butir strategis dari hasil Rapat Kerja Menteri dengan Gubernur pada 2 - 3 Februari lalu," kata Boediono di Jakarta, Jumat.

Didampingi Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Deputi Menko Kesra Sujana Royat, ia mengatakan, Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2010 tentang Percepatan Prioritas Pembangunan Nasional tahun 2010 itu merupakan penegasan butir strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010 - 2014.

"Ada beberapa hal yang menonjol, masuk dalam Inpres. Mencakup hal-hal yang strategis," ujarnya.

Dijelaskannya, Inpres itu memprioritaskan 11 prioritas nasional dengan tiga kelompok sektoral. Prioritas tersebut akan dijabarkan dalam 155 rencana aksi atau program, yang terbagi dalam empat tipe tindakan.

Pertama, Percepatan Pembangunan Fisik yang terdiri dari 42 rencana aksi. Beberapa tindakan diantaranya adalah pembangunan jalan, pembangunan listrik dan energi alternatif, serta perhubungan domestik.

Kedua, Perbaikan Infrastruktur Lunak yang terdiri dari 64 rencana aksi. Tindakan itu antara lain grand design reformasi birokrasi, harmonisasi dan sinkronisasi peraturan pusat dan daerah, serta pembentukan dan penguatan kelembagaan.

Ketiga, Penguatan Infrastruktur Sosial yang terdiri dari 41 rencana aksi. Beberapa diantaranya adalah penguatan tiga cluster (bantuan nasional, PNPM Mandiri, dan Kredit Usaha Rakyat) dan peningkatan akses dan kualitas pendidikan.

Keempat, Pembangunan Kreativitas dan Inovasi yang terdiri dari 8 rencana aksi. Beberapa diantaranya adalah promosi ekonomi kreatif dan dukungan inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi," demikian Wapres Boediono.

(T.R018/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010