Tingkat keterpakaian perlu ditekan ke angka di bawah 60 persen sesuai rekomendasi WHO

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan tingkat keterpakaian ruang isolasi di 67 Rumah Sakit Rujukan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta, mencapai 81 persen.

Berdasarkan keterangan dari Pemprov DKI Jakarta, Kamis malam, data tersebut adalah data per Rabu tanggal 23 September 2020 di mana saat ini terdapat 4.812 tempat tidur isolasi dengan keterpakaian 81 persen atau sekitar 3.898 unit.

Baca juga: REI dukung pemanfaatan hotel untuk isolasi pasien COVID-19

Sehingga sisa tempat tidur isolasi yang ada saat ini di 67 RS rujukan di Jakarta adalah 914 unit. Kapasitas tempat tidur isolasi sendiri itu saat ini telah mengalami peningkatan dari sebelumnya 4.508 unit.

Sementara itu, untuk kapasitas tempat tidur Unit Perawatan Intensif (ICU) di 67 Rumah Sakit khusus perawatan COVID-19 di Jakarta memiliki persentase keterpakaian sebesar 74 persen dari jumlahnya saat ini sebanyak 695 unit.

Baca juga: Keterisian ruang ICU-Isolasi COVID-19 Jakarta masih di atas 70 persen

Jumlah tersebut adalah data per Rabu tanggal 23 September 2020, yang menyebabkan sisa ruang ICU di RS rujukan COVID-19 saat ini 181 unit. Kapasitas tempat tidur ICU untuk COVID-19 sendiri mengalami peningkatan dari jumlah sebelumnya 658 unit.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut dengan melihat data tersebut mengartikan seiring peningkatan kapasitas tempat tidur, tingkat keterpakaian ruang isolasi dan ICU khusus COVID-19 dapat dijaga walaupun kasus aktif juga terus meningkat.

"Tingkat keterpakaian perlu ditekan ke angka di bawah 60 persen sesuai rekomendasi WHO," ucap Anies dalam keterangan itu.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memberlakukan kebijakan tidak memperbolehkan masyarakat melakukan isolasi mandiri di rumah demi mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Jakarta di perkampungan yang tinggi.

Baca juga: Sembilan anggota PPSU Bukit Duri jalani isolasi di Wisma Atlet

Namun hal itu menyebabkan kapasitas isolasi dan ICU di RS rujukan COVID-19 penuh. Akhirnya Pemprov berkoordinasi dengan pemerintah pusat menyediakan Tower 4 dan 5 sebagai tempat isolasi.

Akan tetapi, Tower 5 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta yang disiapkan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 sejak Jumat (11/09) lalu untuk pasien isolasi mandiri, kini sudah terisi 1.442 pasien atau 91,84 persen dari total kapasitas 1.570 tempat tidur.

Tower tersebut telah terisi pasien COVID-19 dengan kondisi orang tanpa gejala (OTG) dan tidak punya tempat untuk melakukan isolasi mandiri.

Hal tersebut disampaikan dalam keterangan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (20/09), berdasarkan data yang diperbarui Satgas Penanganan COVID-19 pada Minggu (20/09) pukul 06.00 WIB.

Untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien, tim Satgas COVID-19 terus melakukan upaya perbaikan dan persiapan Tower 4 sebagai Flat Isolasi Mandiri dengan target rampung dan dapat digunakan pada pekan depan.

Tingkat kapasitas tower 4 mampu menampung sebanyak 1.546 tempat tidur, sehingga total tempat tidur yang tersedia di Flat Isolasi Mandiri, baik tower 4 dan 5 ada sebanyak 3.116 tempat tidur.

Jauh sebelum Wisma Atlet disiapkan dan penuh oleh pasien isolasi, Satgas COVID-19 pusat mengeluarkan kebijakan untuk menyiapkan hotel berbintang sebagai lokasi isolasi mandiri pasien OTG.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020