Dalam penerbangan kargo perdana itu, pesawat Airbus A330-200 dengan nomor GA 880 membawa muatan 12,2 ton berbagai barang ekspor, menurut siaran tertulis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, yang diterima di Jakarta, Kamis.
Barang ekspor yang disebutkan dalam muatan tersebut di antaranya terdiri atas ikan tuna segar dari wilayah timur Indonesia, buah labu, serta aneka rempah seperti kencur, kunyit, dan pala,
“Penerbangan ini merupakan bagian dari upaya menjadikan Sulut sebagai Pacific Gateway of Indonesia, dengan Bandara Sam Ratulangi sebagai hub (pusat, red) transit produk ekspor perikanan dari daerah Sulawesi Utara dan sekitarnya, yaitu Provinsi Maluku Utara, Papua, Gorontalo dan Maluku," kata Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo, Tri Purnajaya, lewat pernyataan tertulis.
"Penerbangan juga membawa rempah komoditas contoh ekspor dengan tujuan memperkenalkan kembali beberapa produk unggulan Indonesia yang diperdagangkan sejak berabad-abad tahun yang lalu dan memiliki nilai historis tinggi”, kata Tri menambahkan.
Ia lanjut menjelaskan Pemerintah Indonesia melalui KBRI Tokyo mendukung layanan kargo yang disediakan oleh Garuda Indonesia itu karena diyakini dapat meningkatkan kerja sama ekonomi, khususnya pada sektor-sektor unggulan seperti pertanian, kelautan dan perikanan, dan pariwisata di tengah krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19.
Penerbangan kargo dengan kode rute perjalanan MDC-NRT itu akan terbang sebanyak enam kali mulai September sampai Oktober 2020. Pengiriman barang dijadwalkan tiap Rabu atau satu kali tiap minggunya.
Lewat pernyataan terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut pesawat kargo itu memiliki kapasitas untuk mengangkut muatan sampai 35 ton. Tidak hanya Manado, penerbangan kargo itu juga terhubung langsung dengan kota lainnya seperti Jakarta, Makasar, dan Ambon.
“Sebagai national flag carrier, Garuda Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif di garda terdepan dalam memajukan sektor perekonomian nasional, salah satunya dengan meningkatkan aksesibilitas jaringan pengiriman kargo bagi komoditas ekspor unggulan Indonesia ke pasar dunia,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pernyataan tertulis, Kamis.
Irfan berharap adanya rute langsung itu dapat memangkas waktu pengiriman barang karena tidak harus transit di beberapa tempat. Dengan demikian, hasil bumi dan laut dari Indonesia akan terjaga kualitas dan kesegarannya saat tiba di pasar-pasar Jepang.
“Ke depannya kami akan mengembangkan aksesibilitas jaringan penerbangan khusus kargo ke berbagai negara potensial pengimpor komoditas maritim Indonesia seperti China, Hong Kong maupun berbagai destinasi rute domestik dan internasional lainnya,” ujar Irfan.
Baca juga: IJB-Net: Perlu teknologi pascatangkap ikan untuk ekspor ke Jepang
Baca juga: Indonesia perlu sasar peluang ekspor buah-sayur beku ke Jepang
Ekspor perdana cangkang sawit ke Jepang
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020