Jakarta (ANTARA) - Pengamat dari Indonesia Watch for Democracy (IWD) Endang Tirtana berpendapat Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mampu menyinergikan penanganan virus itu dengan baik.
Menurut dia, langkah Erick Thohir dalam memimpin Komite Penanganan COVID-19 dan PEN sudah sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo. Bagi Jokowi, kesehatan masyarakat lebih utama di di atas kepentingan politik dan ekonomi.
Baca juga: Kementerian BUMN salurkan donasi penanganan COVID hingga Rp341 miliar
Misalnya, untuk menyukseskan Pilkada Serentak 2020, Erick telah membagikan 34 juta masker ke seluruh Indonesia.
Namun demikian, sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah harus terbangun dengan harmonis karena salah satu cara mengatasi pandemi ini adalah dengan melakukan pembatasan pergerakan manusia. Langkah ini tentunya akan melibatkan beberapa kepala daerah.
"Komite bisa menjadi poros utama dalam pengendalian penyebaran virus, sebagai simpul yang menyatukan banyak kepala daerah agar penyebaran virus tidak terus meluas," jelas Endang.
Baca juga: Erick Thohir ajak kontestan pilkada bantu pemerintah tekan kasus COVID
Terkait Pilkada 2020, Endang menilai Erick sudah tepat dalam mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan pada ajang elektoral tersebut. Hal ini menunjukkan keseriusan Menteri BUMN untuk menyelesaikan pandemi.
"Karena pandemi ini masih belum tahu kapan berakhir, upaya menjaga keseimbangan sektor kesehatan, ekonomi, dan sosial sangat penting. Jangan sampai saling mengorbankan. Untuk itu masyarakat juga harus ambil peran serta dengan cara menerapkan protokol kesehatan," paparnya.
Sebelumnya, Erick Thohir meminta kepada calon kepala daerah yang ikut kontestasi Pilkada untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.
Menteri BUMN itu mengingatkan agar para calon kepala daerah tidak egois saat melakukan kampanye.
"Jangan hanya mengutamakan terpilihnya saja, tapi mengorbankan fatality," ujarnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020