Abu Dhabi (ANTARA News/WAM-OANA) - Kepolisian Dubai telah mengeluarkan surat untuk interpol mengenai 11 tersangka yang menggunakan berbagai paspor dari Eropa sebagai bagian dari penyidikan pembunuhan tokoh Hamas Mahmoud Al Mabhouh.

Jika para tersangka ditemukan di negara-negara asal mereka atau di tempat lain, penguasa Uni Emirat Arab dan Kepolisian Dubai memerlukan kerja sama penuh dari pihak-pihak terkait di negara-negara itu sehingga para tersangka dapat diserahkan ke UAE, demikian laporan satu surat kabar UAE, Duabi, Rabu.

Ditambahkan, investigasi oleh polisi masih dalam proses pengambilan simpulan.

"UAE mungkin tidak mempunyai perjanjian ektradisi dengan sejumlah negara ke tempat para tersangka melarikan diri, tambahnya. "Tapi jangan ragu bahwa kerja sama dengan instansi-instansi penegak hukum yang berbeda akan dilakukan."

Menurut harian itu, UAE telah menjadi bagian dari perang internasional melawan kejahatan selama bertahun-tahun. Adalah bagian integral dari tugas pihak-pihak terkait untuk menghentikan kejahatan internasional seperti pencucian uang, penyelundupan obat bius, geng-geng kejahatan terorganisasi dari berbagai negara dan bahkan operasi antiteror.

Mengenai Al Mabhouh, harian itu menyatakan ia adalah panglima senior Hamas maka pembunuhannya jelas bermotif politik. Walau demikian Kepolisian Dubai menolak masuk ke dalam peembahasan tersebut dan memandang pembunuhan itu sebagai kehajatan yang perlu dipecahkan.

Sampai sejauh ini belum jelas ke arah mana investigasi itu mengarah, katanya. Pembunuh itu mungkin dimotivasi secara politik atau mereka pembunuh bayaran. Ini harus ditentukan, pembunuhan itu diselidiki dan para pembunuh diajukan ke pengadilan, demikian harian itu. (M016/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010