Bengkalis (ANTARA News) - Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Riau sangat perhatian dalam menjaga potensi daerah pesisir dengan kerap turun langsung ke pulau-pulau yang berada di daerah perbatasan Riau dengan negara tetangga.

"Sebagai kantor berita kami berkewajiban merangkul daerah-daerah perbatasan karena di daerah perbatasan ini informasi pembangunan nasional biasanya sangat sulit didapat masyarakat," ujar Kepala Biro LKBN ANTARA Riau, Evy R. Syamsir saat dialog interaktif di Radio Pemerintah Daerah (RPD) Kabupaten Bengkalis, Kamis.

Dialog interaktif dengan masyarakat Bengkalis melalui sambungan telepon itu berlangsung selama 1,5 jam dan mendapat respon positif dari masyarakat yan banyak ingin mengetahui berita-berita yang disiarkan melalui ANTARA.

Menurut Evy, pulau-pulau di Kabupaten Bengkalis yang berada di pinggir jalur internasional Selat Melaka, merupakan laman Indonesia yang tidak bisa diabaikan begitu saja karena di daerah terdepan itu banyak potensi yang belum sempat digarap baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Ia mengatakan, selama ini daerah garis depan Riau itu selalu diidentikkan dengan kemiskinan padahal banyak potensi ekonomi dan sosial budaya masyarakat yang berlum terkuak dan sangat menarik untuk disajikan dalam pemberitaan.

Itu sebabnya, lanjut dia, LKBN ANTARA acap mendatangi masyarakat dan menyajikan laporan berita tentang kondisi daerah-daerah perbatasan agar masyarakat luar daerah itu mendapatkan informasi tentang keberadaan mereka yang berada di garis depan Riau seperti pulau Rupat dan pulau Bengkalis.

Menurut dia, pulau-pulau yang berada di garis terdepan itu telah sangat dikenal masyarakat negeri jiran bahkan dalam catatan sejarah Melayu, pulau Rupat dan pulau Bengkalis juga banyak disebut. Namun, masyarakat yang bermukim di garis terdepan itu sejak dulu hingga kini belum banyak mengalami perubahan.

"Kadang saat kami turun ke daerah perbatasan ini masyarakat disana mengakui tidak tahu bahwa mereka itu tinggalnya di wilayah mana sebab informasi yang mereka dapat melalui televisi dan radio adalah siaran negara tetangga," ungkap Evy menjawab pertanyaan salah seorang pendengar RPD perihal tekad ANTARA untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam sajian berita.

Ia mengakui, media penyiaran nasional tidak mampu menjangkau masyarakat Riau yang berada di pulau-pulau terdepan, padahal kemajuan teknologi telah menjangkau masyarakat pesisir itu.

"Akhirnya masyarakat hanya dapat menikmati siaran dan tayangan informasi dari luar.Mereka lebih kenal dengan pemerintah negara tetangga dari pada di Indonesia atau di tingkat Provinsi Riau dan Kabupaten Bengkalis," katanya.

Itu sebabnya, lanjut dia, LKBN ANTARA Biro Riau bekerjasama dengan RPD Bengkalis menyiarkan berita-berita pembangunan agar informasi tentang Indonesia atau informasi tentang Riau dan daerahnya juga dapat di dengar masyarakat Riau yang berada di celah-celah selat dan pantai di daerah perbatasan.

Salah seorang pendengar yang bermukim di Desa Pambang, Kecamatan Bantan, Roni, menginginkan ANTARA tampil dalam bentuk media cetak dan tidak melalui website yang hanya dapat diakses melalui internet, agar masyarakat dapat dengan mudah membaca informasi yang disajikan ANTARA.

"Dikampung kami ini tidak ada internet, bagaimana kami dapat mengetahui berita ANTARA? Padahal dari informasi yang kami dapat berita-berita yang disajikan ANTARA sangat menarik sebab selalu juga kami dengar dari RPD yang mengutip berita-berita ANTARA," kata Roni.

Menjawab keinginan masyarakat tersebut, Evy mengungkap bahwa walau berita ANTARA hanya dapat diakses melalui internet namun beritanya juga dikutip oleh media cetak yang berlangganan ANTARA bahkan juga dikutip oleh RPD.

"Untuk tampil dimasyarakat ANTARA memerlukan media lain. Di Riau ada beberapa harian yang berlangganan ANTARA, selalu berita-berita kami tentang daerah perbatasan mereka kutip dan kami juga bekerjasama dengan RPD untuk menyebarluaskan informasi pembangunan yang dibuat ANTARA," ungkap Evy.

Selain itu, lanjut dia, untuk lebih mendekatkan ANTARA dengan masyarakat Riau, juga telah dibuat website dengan ciri kas kedaerahan yang dapat diakses melalui www.antarariau.com dan berita nasional melalui www.antaranews.com.
(T.F012/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010