Mudah-mudahan pada akhir tahun ini paling lambat hal tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dan pemerintah untuk menjadi holding BUMN pangan

Jakarta (ANTARA) - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI berharap pembentukan holding BUMN klaster pangan dapat terwujud pada akhir tahun ini.

"Jadi kami ditunjuk oleh pemegang saham RNI sebagai ketua BUMN klaster pangan yang sekarang Alhamdulillah sedang berproses untuk menjadi holding BUMN pangan. Mudah-mudahan pada akhir tahun ini paling lambat hal tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dan pemerintah untuk menjadi holding BUMN pangan," ujar Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI, Febriyanto dalam diskusi daring di Jakarta pada Kamis.

Menurut Febriyanto, terdapat delapan BUMN yang akan bergabung ke dalam klaster pangan dalam rangka persiapan sebagai holding.

Baca juga: Anggota DPR harapkan peta jalan BUMN pangan segera diselesaikan

Delapan BUMN tersebut antara lain Sang Hyang Seri, Pertani, PT Perikanan Nusantara, Perikanan Indonesia, Berdikari, PT Garam, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan BGR Logistics.

"Terkait rantai produksi holding BUMN pangan ini, kalau melihat di sisi hulu bagaimana BUMN pangan berperan katakanlah sebagai penyedia komoditas strategis bagi bangsa seperti beras, jagung, daging dan sebagainya di mana barang-barang ini akan kita off take dari teman-teman kita yang selama ini berperan dalam mata rantai penyediaan pangan seperti petani plasma, nelayan, koperasi, BUMDes, dan lain-lain," kata Febriyanto.

Para petani, nelayan, BUMDes dan koperasi tersebut akan dilibatkan dalam rantai produksi sampai ke hilir menjadi bahan pangan yang siap didistribusikan atau dikomersialkan melalui jaringan ritel BUMN pangan.

Baca juga: Presiden tugaskan tiga menteri dukung program ketahanan pangan

"Tentu kita tidak bekerja sendiri karena memang kita tahu bahwa jaringan pasar ritel cukup luas, sehingga kita melibatkan juga para pelaku bisnis di jaringan ritel untuk mendistribusikan komoditi pangan kita," kata Febriyanto.

Dia juga menambahkan bahwa RNI sendiri sebetulnya strategic holding, jadi semua operasional, proses bisnis, produksi dan sebagainya dilaksanakan oleh anak-anak perusahaan RNI yang bergerak di bidang agroindustri.

Kemudian RNI juga memiliki anak perusahaan yang mendistribusikan alat-alat kesehatan, lalu ada juga anak perusahaan yang berperan di bidang distribusi, perdagangan serta pemasaran.

Baca juga: Tanggapi Ahok, Kementerian BUMN: Jangan buru-buru mau super holding

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020