Bogor (ANTARA News) - Jajaran anggota Polres Bogor dan Polsek Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jabar, mendatangi Padepokan Anand Krisna, guru spiritual yang diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap Tara.

"Ini pemeriksaan biasa, sebagai bahan pemeriksaan lanjutan," ucap Kapolsek Sukaraja, AKP, Agung Raka kepada Antara, Kamis.

Jajaran anggota Polres dan Polsek mendatangi padepokan sekitar Kamis, pukul 17.00 WIB.

Padepokan terletak di Kampung Bojing Onje, RT 03 RW 03, Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraya, Kabupaten Bogor.

Anggota Polres dan Polsek mendatangi padepokan hanya untuk memeriksa sekitar padepokan yang biasa dijadikan tempat meditasi dengan para pengikutnya.

Terkait pemeriksaan tersebut, para pengikut Anand Krisna yang terlihat di padepokan bungkam tidak bersedia memberikan keterangan.

Menurut informasi Anand Krina tidak sedang berada di padepokan, namun para pengikut Anand Krisna senantiasa melakukan aktivitas spiritualnya.

Merebaknya isu pelecehan seksual yang dilakukan pemimpin spiritual Anand Krisna membuat sejumlah masyarakat Kampung Bojong Onje yang berada di sekitar Padepokan gerah.

Sejumlah warga juga ikut mendatangi padepokan tersebut, dan meminta para pengikut untuk menghentikan ritual mereka.

"Kami sudah meminta kepada pengikut Anand Krishna agar menghentikan pengajiannya mulai hari ini," ungkap, Tarmidi, Kepala Badan Pemusyarakatan Desa (BPD) Gunung Geulis.

Ia mengatakan, pengajian yang dilakukan oleh pengikut Anand Krishna telah meresahkan masyarakat.

Pengajian pengikut Anand Krisna dilakukan setiap Kamis malam dan Sabtu malam.

Suara puji-pujian yang dilantunkan oleh para pengikut Anand Krisna terdengar hingga kerumah warga yang berjarak tidak jauh dari padepokan.

Selain itu, alur mudik kendaraan-kendaraan di jalan tersebut tersendat karena parkir kendaraan pengikut Anand Krishna di depan padepokan tersebut, menyebabkan kemacetan.

Warga makin resah, saat pemberitaan media mengenai kasus pelecehan tokoh spiritual tersebut.

"Parkir kedaraan para pengikut membuat macet jalan, suara pujia-pujian yang mereka lantunkan setiap malam Jumat dan malam Minggu bikin resah warga," timpal Tarmidi.

Tarmidi bersama-sama warga setempat meminta kepada para pengikut Anand Krisna untuk menghentikan pengajiannya dengan alasan warga setempat resah.

"Kami meminta untuk sementara ini pengajiannya dihentikan. Kalau bisa untuk selamanya tidak beroperasi lagi," tandasnya.
(T.PK-LR/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010