di sana orang tanpa gejala, jadi seperti karantina

Batam (ANTARA) - Rumah Susun BP Batam menampung warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 mulai Kamis setelah Rumah Sakit Khusus Infeksi Pulau Galang sudah penuh dengan warga yang menjalani karantina karena terpapar virus corona.

"Kalau ada pasien hari ini kita kirim," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Kamis.

Dalam keterangan Gugus Tugas COVID-19 hari ini disebutkan tambahan 73 orang terpapar virus corona, dan sebanyak 52 orang sudah menjalani perawatan atau isolasi di sejumlah rumah sakit, dan isolasi mandiri.

Sedangkan, sebanyak 21 orang masih dalam persiapan evakuasi untuk menjalani perawatan dan isolasi.

Sebelumnya, Didi menyatakan pihaknya mempersiapkan Rusun BP Batam sebagai lokasi karantina warga positif COVID-19, karena rumah sakit penuh.

Dinkes Batam menggandeng pihak RSKI COVID-19 Pulau Galang membantu mensupervisi perawatan warga terpapar virus corona di rusun karena dinilai telah berpengalaman menjalani RS darurat.

Baca juga: Pemkot Batam siapkan Rusun BP jadi tempat isolasi COVID-19

Baca juga: Gugus Tugas minta dua perusahaan di Batam ditutup sementara

Sedangkan Pemkot Batam menyiapkan dana operasional, di antaranya untuk makan, 'laundry' dan jasa kebersihan.

"Operasional dari pemerintah kota," kata dia.

Kepala RSKI COVID-19 Pulau Galang Kolonel Khairul Ihsan menyatakan tidak akan ada yang diubah dari Rusun untuk penempatan warga terpapar Virus Corona.

Ia menyatakan yang perlu disiapkan hanya kamar dokter dan perawat. "Yang di sana orang tanpa gejala, jadi seperti karantina, tidak ada perubahan desain furnitur," kata dia.

Sementara itu, hingga Kamis tercatat total 1.430 orang terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 705 orang di antaranya dinyatakan sembuh, 43 orang meninggal, 661 orang dirawat di rumah sakit.

Dari 661 orang yang dirawat di rumah sakit, 482 orang di antaranya ditangani di RSKI COVID-19 Pulau Galang.

Baca juga: RSKI COVID-19 Galang penuh

Baca juga: Tambahan 73 positif dan 36 sembuh COVID-19 di Batam

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020