Walau rupiah melemah, posisinya berada di bawah angka Rp9.300 per dolar yang menunjukkan keberadaannya masih cukup solid, kata analis pasar uang pada PT Valbury Asia Securities, Michael Andi Surya di Jakarta, Kamis.
Michael Andi mengatakan, posisi rupiah yang cukup baik apabila berada pada kisaran Rp9.300 sampai Rp9.500 per dolar. Jadi posisi rupiah saat ini dinilainya cenderung lebih baik, katanya.
Rupiah, lanjut dia, sebelumnya melemah sebesar 50 poin pada sesi pagi. Namun tekanan pasar itu berkurang menjelang penutupan karena pelaku makin optimistis krisis keuangan di kawasan Eropa akan kembali pulih.
Kondisi ini akan mengurangi kekhawatiran pelaku pasar dan mereka lebih cenderung untuk kembali membeli rupiah, ucapnya.
Menurut dia, pasar uang pada hari berikut akan lebih positif dan memicu rupiah kembali menguat mendekati angka Rp9.250 per dolar karena bursa saham AS terus rally meski pelaku pada hari ini mengindahkan faktor positif tersebut.
Keyakinan pelaku pasar asing terhadap pasar domestik diperkirakan akan terus meningkat, apalagi Indonesia terus membenahi diri agar mereka tetap betah tinggal di dalam negeri dan menempatkan dana di pasar Indonesia.
Dengan aktifnya pelaku asing di Indonesia, katanya, pertumbuhan ekonomi akan semakin cepat tumbuh karena mereka memiliki modal yang kuat untuk membuka usaha baru.
Pertumbuhan sulit berkembang apabila dari tiga faktor pemerintah, swasta, perbankan yang didukung investor asing, tidak saling mendukung.
Apabila salah satu dari unsur tersebut tidak berperan, maka pertumbuhan ekonomi nasional berjalan agak lambat, meski pertumbuhan tetap ada.
Selain itu perbankan juga harus menawarkan tingkat bunga yang rendah agar permintaan kredit makin besar yang pada gilirannya mendorong pergerakan rupiah lebih jauh menguat, katanya.
(CS/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010