Arnold mengatakan, pembangunan helipad milik PBB itu berhasil dituntaskan dari jadwal yang telah ditetapkan.
"Helipad berdiameter 50x50 meter persegi dengan ketebalan 30 cm dibuat berdekatan dengan Bandara Udara Dungu Kongo, sesuai perintah Markas Besar Monuc/PBB di Kinsasa Kongo," katanya.
Helipad milik PBB itu digunakan untuk mengangkut peralatan berat dan logistik guna mendukung kelancaran misi perdamaian di Dungu, Kongo, ungkap Arnold.
Atas keberhasilan kontingen Indonesia menyelesaikan pembangunan helipad tersebut, pimpinan tertinggi misi perdamaian PBB di Kongo, Letnan Jenderal Babacar Gaye menyampaikan terimakasih.
Tak hanya itu, Babacar berharap Kontingen Garuda XX-G/Monuc di Demokratik Republik Kongo yang berbatasan dengan Uganda, dapat terus membantu misi perdamaian dengan membangun infrastruktur di Dungu, Kongo.
Selain pembangunan helipad dan jalan Dungu-Faradje, pemeliharaan "run way": Bandara Udara Dungu, serta proyek-proyek PBB lainnya, Kontingen Garuda XX-G juga menyiapkan lahan untuk membangun "log base" program pangan dunia WFP.
Perluasan pembangunan fasilitas dan akomodasi WFP itu untuk meningkatkan pelayanan kemanusiaan terhadap rakyat Kongo yang sekarang sedang mengalami kekurangan pangan, katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010