New York (ANTARA News) - Para pejabat keselamatan Amerika Serikat (AS) telah melakukan penyelidikan tentang keluhan mengenai masalah kemudi Toyota Corolla, mobil dengan penjualan terbaik di dunia, kata sumber di pemerintah kepada AFP, Rabu.

"Kami sedang melaksanakan penyelidikan terhadap Toyota Corolla 2009 dan 2010 untuk masalah kemudi," kata seorang pejabat di Departemen Transportasi yang menolak disebutkan namanya seperti dikutip AFP.

"Jumlahnya ada sekitar 500.000 kendaraan," katanya, membicarakan tentang jumlah maksimum Corolla yang kemungkinan terkena -- jumlah itu selama penyelidikan tidak diperluas di luar negeri atau di luar model 2009 dan 2010.

Raksasa Jepang itu mengatakan pada Rabu pagi bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan penarikan (recall) Corolla karena kemungkinan adanya masalah kemudi.

Toyota juga mengumumkan bahwa pihaknya akan mencocokkan seluruh model baru dengan sistem untuk menghentikan mesin ketika pengemudi menginjak pedal gas dan rem secara bersamaan, untuk menghindari terjadinya tabrakan ketika mobil sedang melaju yang disalahkan atas lusinan kematian.

Produsen mobil Jepang itu telah dipaksa untuk menarik jutaan kendaraan di seluruh dunia karena kerusakan di sistem akselerator dan pengereman.

Jika ada kerusakan di Corolla yang berdampak pada keselamatan, "kami akan mulai penarikan," kata wakil presiden eksekutif Toyota Shinichi Sasaki dalam konferensi pers. "Kami sedang dalam proses investigasi."

Pemeriksaan AFP atas keluhan yang diajukan ke pejabat keselamatan AS menemukan bahwa 110 pengemudi Corolla melaporkan masalah kemudi pada 2009 dan 53 sepanjang tahun ini.

Total jumlah keluhan yang diajukan oleh pemilik Corolla mencapai 266 pada 2009 dan 115 sepanjang tahun ini.

Otoritas AS mengatakan bukan ini mereka akan mengkaji lusinan keluhan mengenai Corolla, mobil paling populer di dunia dengan total penjualan global lebih dari 30 juta sejak versi pertama diluncurkan pada 1960-an.

Terdapat laporan tentang kendaraan yang tiba-tiba berbelok pada kecepatan 64 kilometer per jam. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010