Padang (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi III Bidang Pembangunan DPRD Sumatra Barat (Sumbar), M Tauhid meminta PT Semen Padang (SP) mengawasi secara ketat tingkat harga semen di tingkat pengecer dan distributor, karena terjadi perbedaan harga dari yang ditetapkan SP dengan di pasaran.

Karena itu, direktur utama PT SP agar mengawasi distributor dan pengecer semen di Sumbar, apalagi kebutuhan semen sedang tinggi untuk rekonstruksi pasca gempa, katanya di Padang, Rabu.

Dari pantauan di lapangan, tambahnya, terdapat perbedaan harga semen di tingkat pengecer, yang menjual dengan harga yang tidak sesuai yang ditetapkan PT SP.

Ketidaksesuaian harga ini tidak saja terjadi di Kota Padang, tetapi juga di daerah-daeah yang terkena gempa lainnya di Sumbar, katanya.

Ia menyebutkan, pihak PT SP telah menetapkan harga semen tingkat pengecer di Kota Padang Rp50 ribu per zak (isi 50 kilogram) dan di luar Padang Rp52 ribu per zak.

Sedangkan kenyataan di lapangan, untuk pengecer dalam Kota Padang harga semen dijual antara Rp52 ribu hingga Rp55 ribu per zak, sedangkan di luar kota harganya di atas itu, katanya.

Menurut dia, kondisi harga semen di pasaran itu sungguh tidak arif, mengingat masyarakat butuh semen untuk membangun kembali rumah mereka yang rusak akibat gempa atau tanah longsor.

Ketidaksesuaian harga tersebut jelas tidak mendukung semangat masyarakat untuk membangun kembali rumahnya yang telah rusak, tambahnya.

Padahal, kata Tauhid, dalam kondisi masyarakat yang baru terkena bencana pihak PT SP seharusnya memberikan harga khusus yang lebih murah bagi para korban gempa yang akan membangun kembali rumahnya.

Kalau harga khusus tidak bisa diterapkan, maka minimal harga di tingkat pengecer dapat sesuai dengan yang ditetapkan PT SP, tambahnya.

Karena itu, pihak PT SP diminta dapat melakukan pengawasan ketat harga jual semen di tingkat pengecer, termasuk di distributor agar harga dapat terkontrol dan sesuai yang ditetapkan PT SP.

Kepada pengecer dan distributor diminta tidak memanfaatkan kondisi masyarakat yang sangat membutuhkan semen untuk membangun kembali tempat tinggalnya. Untuk itu diharapkan harga jual dipasaran tidak dijual seenaknya untuk mendapat untuk sebesar-besarnya oleh pedagang, tegasnya. (H014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010