Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR, Tjahjo Kumolo menyatakan kekecewaan atas indikasi tekanan bahkan ancaman terhadap beberapa anggota Pansus Angket Kasus Century.
"Ada gelagat politik seperti itu yang semakin mencuat keras sejak hari Selasa (16/2) kemarin. Dan ini membuat suatu suasana kurang bagus, karena terasa ada tekanan bahkan terkesan ancaman terhadap para anggota Pansus Angket Kasus Century," katanya kepada ANTARA, di Jakarta, Rabu.
Tekanan dan ancaman politik kepada para anggota Pansus itu, menurutnya, juga terjadi di lingkup pimpinan fraksi yang dilakukan secara terencana serta sistematis, misalnya mengait-ngaitkan dengan berbagai kasus di luar urusan `megaskandal` Bank Century.
Situasi ini, demikian Tjahjo Kumolo, menunjukkan ada pihak yang benar-benar mulai kalap dan panik, karena `megaskandal` Bank Century itu akhirnya terkuak, berdasarkan bukti-bukti di lapangan maupun hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Kan kesaksian berbagai dokumen maupun data lainnya menunjukkan, bahwa ada skandal perbankan yang sangat rapi, sistematis dan terencana. Juga modus penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran dalam kebijakan `bail out` uang Negara Rp6,7 triliun itu ternyata melibatkan banyak pihak," ujarnya.
Tjahjo Kumolo lalu membeberkan, mereka yang terlibat dimaksud, mulai dari kalangan Bank Indonesia (BI), oknum pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemilik bank, sampai ke nasabah meskipun sebagian terindikasi fiktif, sebagaimana temuan tim-tim Pansus barusan yang terjun ke berbagai daerah.
"Indikasi penyimpangan sudah jelas. Makanya para Penegak Hukum mesti didorong dan diberi keberanian moral untuk mengusut tuntas megaskandal tersebut, jika tidak ingin hal tersebut menjadi ancaman bagi Negara dan menjadi santapan para `penjahat krah putih`," katanya.(M036/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010