Ottawa (ANTARA News) - Pemerintah Kanada pada Selasa meminta kepada Amerika Serikat agar tidak menggunakan bukti-bukti bersama mengenai Guantanamo untuk menghukum Omar Khadr, warga negara Kanada.

Mahkamah Agung Kanada bulan lalu memutuskan bahwa Ottawa melanggar hak asasi Omar Khadr karena menggabungkan bukti-bukti pernyataan dia yang diperoleh pejabat Kanada dengan apa yang diperoleh Washington, sebagaimana dikutip dari AFP.

Menteri Kehakiman Kanada, Rob Nicholson, mengatakan Ottawa telah mengirim nota diplomatik ke Washington untuk meminta jaminan bahwa bukti atau pernyataan apapun, yang berhubungan dengan pihak berwenang AS dalam hasil wawancara Omar Khadr oleh agen intelijen dan para pejabat Kanada pada 2003 dan 2004, tidak dapat digunakan oleh pemerintah AS untuk menuntut dia.

Pasukan AS di Afghanistan menangkap dan menahan Khadr ketika dia berusia 15 tahun pada Juli 2002.

Ia kemudian dijadikan tersangka kejahatan perang karena melemparkan sebuah granat yang menewaskan seorang tentara AS di Afghanistan.

Khadr dipenjarakan di pusat penahanan kontroversial selama tujuh tahun di Guantanamo, dan diperkirakan akan menghadapi pengadilan militer AS pada Juli.

Dalam satu keputusan bulat bulan lalu, Mahkamah Agung Kanada menetapkan bahwa Kanada secara aktif akan menentang hukum yang berlawanan dengan HAM internasional Kanada, dan menjamin hak konstitusional dan keamanan seseorang.

Dalam keputusannya, pengadilan tinggi itu menunjukkan tiga interogasi Khaidr oleh Kementerian Luar Negeri Kanada dan para pejabat dinas intelijen pada 2003 dan 2004, dalam satu kasus setelah ia di bangunkan secara paksa dari tidurnya agar membuat dia lebih condong untuk berbicara.

Pengadilan tinggi Kanada itu juga menyerahkan kepada Ottawa untuk menentukan bantuan, dan menegaskan hak prerogatif pemerintah terhadap hubungan luar negeri.(M043/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010