Masih ada dua pasien yang dirawat. Salah satunya (Bripda D) telah dirawat di ruang ICU sudah selama 23 hari
Jakarta (ANTARA) - Dua orang anggota polisi yang merupakan korban penyerangan dan perusakan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur pada Sabtu (29/8) lalu masih di rawat di Rumah Sakit Pusat TNI AD (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, bahkan satu di antaranya harus menjalani operasi.
"Masih ada dua pasien yang dirawat. Salah satunya (Bripda D) telah dirawat di ruang ICU sudah selama 23 hari. Senin kemarin (21/9) pasien sudah dipindahkan ke ruang biasa. Kondisi-nya sudah mulai sadar," kata Kepala Rumah Sakit Pusat TNI AD (RSPAD) Gatot Soebroto, Letjen TNI Bambang Dwi Hasto, di Markas Puspomad, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Danpuspomad: berkas Prada MI akan dilimpahkan ke Oditur Militer
Baca juga: Puspom TNI: Total tersangka perusakan Mapolsek Ciracas 65 orang
Bripda D mengalami luka di bagian mata, kepala dan dada saat penyerangan Polsek Ciracas oleh oknum anggota TNI pada Sabtu (29/8) lalu.
Sementara itu, satu anggota polisi lainnya, Bripka T hingga kini masih mendapatkan perawatan di RSPAD. Bripka T sudah menjalani operasi pada bagian mata.
Namun demikian, pihak medis RSPAD juga akan kembali melakukan operasi lanjutan untuk pengambilan gotri di matanya. Bripka T diduga mengalami penganiayaan dalam penyerangan Mapolsek Ciracas.
"Pasien kedua (Bripka T), kondisi pasien saat ini sudah sadar penuh. Direncanakan masih harus operasi pengambilan benda asing pada 25 September 2020," tutur-nya.
Puspom TNI telah menetapkan 66 tersangka dalam kasus penganiayaan dan perusakan Mapolsek Ciracas dan sekitarnya oleh oknum anggota TNI.
Baca juga: Danpuspomad: 57 oknum TNI AD tersangka perusakan Mapolsek Ciracas
Baca juga: TNI AD talangi Rp596 juta untuk ganti rugi kerusakan Mapolsek Ciracas
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020