Mumbai (ANTARA News/AFP) - Tata Steel, produsen baja terbesar kedelapan di dunia, Selasa melaporkan penurunan laba konsolidasi triwulanan 42 persen yang termasuk hasil dari unit Inggris, Corus.

Pihaknya menyalahkan harga baja yang rendah untuk kinerjanya.

Selama tiga bulan hingga Desember, laba bersih konsolidasi merosot menjadi 4,72 miliar rupee (102 juta dolar) dari 8,13 miliar rupee setahun sebelumnya, kata perusahaan itu.

Namun laba bersih konsolidasi untuk kuartal fiskal ketiga mengalahkan ekspektasi pasar sebesar 1,8 miliar rupee.

Penjualan bersih turun 21 persen menjadi 262,02 miliar rupee.

"Rata-rata harga jual baja turun di seluruh kelompok," perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Saham Tata Steel naik 2,23 persen, atau 12 rupee, menjadi 549,35 jelang rilis data penghasilan.

Kepala Eksekutif (CEO) Tata Steel Eropa Kirby Adams mengatakan kondisi perdagangan Eropa tetap tangguh dan kelemahan di sektor konstruksi akan terus menjadi sebuah tantangan.

Meskipun keuntungan perusahaan jatuh, permintaan untuk baja dari India naik 22 persen.

Permintaan baja India untu setahun penuh 2010 diperkirakan total 64 juta ton, naik delapan persen dari tahun lalu, karena permintaan untuk logam untuk memasok proyek infrastruktur melonjak. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010