Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak semua pihak untuk berkolaborasi mendorong perkembangan talenta digital di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi & Informatika, Rosarita Niken Widiastuti menegaskan perlunya kolaborasi semua pihak untuk bisa mencapai target mencetak 600.000 talenta digital tiap tahun.
"Kominfo dalam setahun baru mencapai 60.000 orang, sehingga masih kurang banyak sekali. Ini tidak bisa bisa (dilakukan) pemerintah saja," kata Niken di konferensi pers daring program "Guru Digital", Rabu.
Baca juga: BRTI akan diskusi dengan operator soal SMS tawaran konten
Baca juga: Kominfo jaring ribuan hoaks soal COVID-19
"Tapi kami sangat apresiasi (kolaborasi) dari industri, komunitas dan masyarakat yang ikut di dalam peningkatan keterampilan digital ini," imbuh dia.
Mendorong berkembangnya talenta digital penting karena kini digitalisasi sudah masuk ke semua lini kehidupan.
Kementerian memprediksi pada 2035 Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital, jika dibagi rata, hingga tahun tersebut Indonesia perlu mencetak 600.000 talenta digital setiap tahun.
Kominfo menyediakan beasiswa untuk mencetak talenta digital tiap tahun. Pada 2020, sebanyak 60.000 beasiswa diberikan kepada generasi muda.
Salah satunya adalah Digital Talent Scholarship yang terbagi menjadi empat akademi, yakni Fresh Graduate Academy, Vocational School Graduate Academy, Coding Teacher Academy dan Online Academy. Siswa sekolah kejuruan, mahasiswa hingga guru bisa mengikutinya.
"Jadi transformasi digital yang diinginkan indonesia adalah agar Indonesia tidak cuma jadi pasar bagi talenta digital asing. Agar kelak tercipta pemimpin yang paham digitalisasi," kata Niken.
Baca juga: Kominfo dukung perempuan di industri teknologi lewat Girls4tech
Baca juga: Kominfo dorong startup berinovasi di tengah pandemi
Guru Digital dari YCAB Foundation dan Garena bersama DJ Alok adalah program pelatihan daring bagi para guru untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan abad ke-21.
Niken berharap program tersebut dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia.
"Sehingga kita bisa menuju masyarakat digital Indonesia yang cerdas dan beretika," kata dia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate sebelumnya menyatakan Indonesia diperkirakan akan membutuhkan 9 juta talenta digital hingga tahun 2030 dalam mempersiapkan Industri 4.0.
Maka dari itu, butuh tenaga pengajar profesional dan berkualitas dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang pesat. Kemampuan guru-guru harus ditingkatkan agar dapat membekali siswa dengan pendidikan STEM (Science, Technologi, Engineering, and Mathematics) serta keterampilan abad ke-21.
Pendidikan STEM bertujuan menanamkan pemikiran kritis, literasi digital dan penyelesaian masalah, sementara keahlian soft skills akan menuntun generasi muda untuk berkolaborasi dengan baik, berkomunikasi secara efektif dan memiliki ketahanan beradaptasi dengan tantangan di masa depan.
Kemampuan sumber daya manusia yang tangguh akan mendukung transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Baca juga: Kominfo dorong perempuan terjun lebih banyak ke dunia TIK
Baca juga: Kominfo ingatkan masyarakat kritis saat diminta berikan data pribadi
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020