London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia melesat di atas 76 dolar pada Selasa, karena dolar jatuh dan pasar mengikuti prospek permintaan minyak mentah.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Maret, naik 2,43 dolar menjadi 76,56 dolar per barel pada sekitar 1530 GMT.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April meroket 2,72 dolar menjadi 75,23 dolar per barel.

Dalam perdagangan valuta asing pada Selasa, euro memperoleh kembali sebagian kerugian baru-baru ini terhadap dolar.

Melemahnya dolar membuat harga minyak mentah dalam greenback lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga mendorong permintaan.

Harga minyak "didukung oleh melemahnya dolar AS karena euro menguat," kata Myrto Sokou, seorang analis pasar minyak pada Sucden Financial Research di London.

Sementara itu harga minyak naik kuat pada Selasa setelah baru-baru ini turun akibat jatuhnya euro dan upaya terbaru China untuk mendinginkan ekonomi yang pesat, kata pedagang.

China adalah bangsa yang mengkonsumsi minyak terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

"Pasar sudah jelas bereaksi berlebihan karena konsumen energi
terbesar kedua di dunia masih akan melihat peningkatan permintaan energi substansial tahun ini dan pertumbuhan akan terjadi terlepas dari upaya pemerintah untuk mengurangi pinjaman," kata analis komoditas Andrey Kryuchenkov dari bank investasi Rusia VTB Capital pada Selasa.

Sementara itu volume perdagangan minyak diperkirakan naik pada Selasa karena para pedagang AS kembali bekerja setelah Senin libur umum di Amerika Serikat.

Analis Commerzbank pada Selasa memprediksi harga berada di risiko pos lebih rendah.

"Didukung persediaan komersial tingggi dari minyak mentah dan produk minyak, sebuah pelemahan permintaan kilang di dunia barat dan perluasan produksi OPEC kami terus melihat risiko penurunan harga minyak," mereka menulis dalam sebuah catatan penelitian kepada klien.
"Permintaan minyak yang lemah ini tercermin dalam tingkat pengangkutan yang jatuh hingga sebesar 17 persen dalam waktu seminggu untuk rute dari Timur Tengah ke Jepang dan hanya di bawah tujuh persen untuk rute dari Timur Tengah ke Amerika Serikat," mereka menambahkan.

Kartel produsen minyak OPEC minggu lalu mempertahankan proyeksinya untuk pertumbuhan moderat permintaan minyak dunia tahun ini, tetapi memperingatkan lambatnyapemulihan ekonomi mengaburkan pandangan itu.

Permintaan minyak dunia pada 2010 ini diperkirakan tumbuh 0,8 juta barel per hari (bpd) dengan rata-rata 85,1 juta barel per hari, prediksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, yang bersama-sama negara-negara anggota memompa sekitar 40 persen dari minyak mentah dunia. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010