Jakarta (ANTARA News) - Organisasi negara-negara pemilik hutan tropis (Forest Eleven) menjajaki kemungkinan mengelola proyek bersama di sektor kehutanan.
Wacana kerjasama tersebut akan dibahas pada pertemuan tanggal 23 Februari di Nusa Dua, Bali atau sehari sebelum pelaksanaan pertemuan menteri lingkungan hidup sedunia yang akan diselenggarakan pada 24-26 Februari di tempat yang sama.
"Sebagai contoh, Brazil dengan teknologi remote sensing dapat mendeteksi lokasi deforestasi hingga keluar teritorial negaranya. Kita bisa gunakan teknologi semacam ini untuk kepentingan yang sama," kata Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementrian Luar Negeri, Rezlan Ishar Janie, di Jakarta, Selasa.
Dia menekankan pentingnya falsafah kerjasama antarnegara anggota pemilik hutan tropis untuk melindungi hutan mereka dari ancaman deforestasi.
Pertemuan menteri lingkungan hidup yang tergabung dalam UNEP adalah forum konsultasi untuk melakukan review pada isu-isu kebiijakan bidang lingkungan hidup global.
Forum ini akan dihadiri 1500 peserta dari 101 negara yang terdiri atas 44 menteri lingkungan, 35 pejabat setara deputi menteri, dan perwakilan dari 70 LSM.
Terdapat tiga topik bahasan yang akan dibuka oleh Presiden RI ini, yakni tata kelola lingkungan hidup, ekonomi hijau, dan keanekaragaman hayati.
Di sela pelaksanaan forum ini juga terdapat beberapa pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dengan beberapa perwakilan negara lain seperti Swiss, Norwegia, Inggris, Amerika Serikat, Finlandia dan Meksiko.
(A051/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010