"Pada saat ini pagelaran teater serupa sudah jarang digelar di Jakarta," kata produser pagelaran, Kumotatih Kushardjanto di Jakarta, Selasa.
Acara tersebut digagas oleh produser dan pengembang program berbasis seni budaya Indonesia dan paguyuban pecinta seni Jawa Timuran (PPSJT) dengan tujuan memperkenalkan kembali dan mengangkat kesenian Jawa Timur yang kini jarang ditampilkan maupun digali.
Karya tersebut disutradarai oleh koreografer senior Elly D Luthan yang dikenal gigih dalam memperjuangkan keberlanjutan seni tari tradisi dan ingin berbagi bahwa seni tari tradisi dapat dinikmati dan diapresiasi berbagai kalangan.
Pagelaran ini juga didukung oleh penampilan khusus dari ikon teater tradisi atau ludruk asli Jawa Timur, Cak Kartolo dan kawan-kawan.
Selain itu, pentas juga diperkuat dengan komposisi karawitan Joko Porong sebagai penata musik, Nanang Hapa sebagai penulis naskah serta para penari gabungan paguyuban pecinta seni Jawa Timuran.
Acara tersebut juga merupakan pentas amal dimana sebagian pemasukan dari penjualan undangan pagelaran akan disumbangkan bagi anak-anak Indonesia yang membutuhkan.
Paregreg sendiri berarti perang yang tak berkesudahan. Berangkat dari kisahs ejarah di era kerajaan Majapahit, sutradara mencoba mengangkat dari sudut pandang rakyat kecil yang terpaksa berdiri di tengah-tengah berkecamuknya konflik para pemimpin.
"Pada saat ini kesenian ludruk di Jawa Timur masih eksis meskipun tertatih-tatih, apabila tidak dikembangkan maka akan masuk ke dalam kategori kesenian yang mulai langka," katanya.
(W004/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010