Sentimen penguatan dolar AS masih terlihat di pasar keuangan pasca testimoni Gubernur Bank Sentral AS di hadapan Kongres yang mengungkapkan bahwa ekonomi masih penuh ketidakpastian
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi tertekan pasca testimoni Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell.
Pada pukul 9.32 WIB, rupiah melemah 18 poin atau 0,12 persen menjadi Rp14.803 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.785 per dolar AS.
"Sentimen penguatan dolar AS masih terlihat di pasar keuangan pasca testimoni Gubernur Bank Sentral AS di hadapan Kongres yang mengungkapkan bahwa ekonomi masih penuh ketidakpastian," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.
Mempertimbangkan sentimen tersebut, lanjut Ariston, rupiah berpotensi tertekan terhadap dolar AS pada hari ini.
"Di sisi lain, dari dalam negeri, kepastian resesi juga bisa menjadi tekanan untuk rupiah hari ini," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.850 per dolar AS.
Pada Selasa (22/9) lalu, rupiah ditutup melemah 85 poin atau 0,58 persen menjadi Rp14.785 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.700 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Rabu pagi menguat 10 poin
Baca juga: Rupiah ditutup jatuh, tertekan kekhawatiran belum pulihnya ekonomi
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020