"Tidak mundur, meski pelaksanaannya jadi bulan ke-6, 7 atau delapan sekalipun. Itu masih kisaran di semester II. Yang pasti tahun ini," kata Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda, Pujobroto menjawab pers di sela Donor Darah "Give Blood Save Lives" kerjasama Garuda-PMI-Senayan City di Jakarta, Rabu.
Penegasan tersebut terkait dengan pernyataan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar sebelumnya, bahwa IPO Garuda mundur dari jadwal kuartal II menjadi III tahun ini.
Padahal, sebelumnya, jajaran direksi Garuda ketika menyebut soal IPO yang dipersiapkan sejak kuartal IV 2009 itu akan dilakukan pada Juni 2010 atau akhir semester I tahun ini.
Namun, Pujobroto tidak menjelaskan, mengapa pelaksanaan IPO tersebut mundur dari jadwal Juni 2010.
Sebelumnya, Dirut Garuda, Emirsyah Satar, menjelaskan, rencana penawaran saham perdana BUMN Penerbangan itu kini sudah memasuki proses penunjukan penjamin emisi (underwiter).
"Proses penetapan underwriter sedang berlangsung, diharapkan segera diperoleh hasilnya," kata Emirsyah.
Menurut Emirsyah, proses persiapan IPO sudah dilakukan sejak kuartal IV tahun 2009.
Sedangkan persiapan lainnya seperti aspek hukum, penetapan penasehat keuangan hingga penetapan nilai perusahaan sudah berlangsung jauh hari sebelumnya.
Emirsyah belum berani merinci nilai saham perusahaan saat IPO.
Ia hanya menjelaskan bahwa jumlah saham yang akan dilepas ke pasar modal maksimal 40 persen. "Jadi sangat tergantung situasi pasar," katanya.
Namun ia berhadap dana hasil IPO mencapai 300 juta dolar AS, atau setara sekitar Rp2,7 triliun.
Rencana IPO perusahaan penerbangan pelat merah ini, merupakan rangkaian dari restrukturisasi perusahaan demi meningkatkan kinerja perseroan.
"Hasil emisi saham akan digunakan ekspansi usaha, juga untuk membiayai penambahan pesawat, peremajaan pesawat, termasuk peningkatan kualitas layanan," tegasnya.
Emirsyah menjelaskan, dalam IPO tersebut nantinya sudah termasuk saham hasil konversi utang terhadap Mandiri.
Sementara itu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mendukung langkah Garuda melakukan IPO karena sejalan dengan upaya peningkatan kinerja perusahaan.
Pada 2010, manajemen Garuda menargetkan pertumbuhan laba sebesar 20 persen menjadi sekitar Rp1,2 triliun, dari proyeksi laba 2009 sekitar Rp1 triliun.
"Kami memperkirakan pertumbuhan Garuda bisa mencapai 20 persen dibanding tahun lalu," kata Emisryah.
Pada saat yang sama, pada 2010 pendapatan juga ditargetkan tumbuh menjadi Rp21,6 triliun, dari tahun 2009 sebesar Rp18 triliun.(E008/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010