Seoul (ANTARA News) - Pemimpin nomor dua Korea Utara, Kim Yong-nam, akan minta penghentian hubungan yang bermusuhan dengan Amerika Serikat, melalui "dialog dan perundingan," kata media resmi Korea Utara, KCNA, dalam laporannya Senin seperti dikutip kantor berita Korea Selatan, Yonhap.
Kim juga mendesak akan memperbaiki hubungan-hubungan dan kebersamaan dengan Korea Selatan, dengan mempromosikan rekonsiliasi dan kerja sama, kata kantor berita itu.
KCNA dalam hal ini mengutip laporan Kim pada pertemuan di Pyongyang, yang diselenggarakan untuk memperingati hari ulang tahun ke 68 pemimpin Kim Jong-Il.
AS sebelumnya telah memperbarui seruannya terhadap Korea Utara agar memperbaiki rekor HAM, mungkin dengan membentuk beberapa pengawas dalam hubungan bilateral dengan Pyongyang. Namun tidak memperkirakan perundingan-perundingan multilateral itu berdampak serius terhadap ambisi nuklirnya.
Sebelumnya, Pyongyang mengabarkan, kepala perunding nuklirnya berencana akan berkunjung ke Amerika Serikat bulan depan, kata media Jumat, di tengah diperbaharuinya upaya-upaya untuk membawa negara komunis itu kembali ke perundingan perlucutan senjata internasional.
Yonhap, mengutip sebuah sumber diplomatik mengatakan, kunjungan Kim Kyw-Gwan merupakan kunjungan balasan atas kunjungan utusan AS, Stephen Bosworth ke Pyongyang pada Desember lalu.
"Saya percaya jadwal kunjungan Kim telah dipastikan," katanya mengutip sumber yang melaporkan dari Beijing di mana Kim melangsungkan pembicaraan dengan timpalannya dari China.
Namun demikian, belum disebutkan tanggal yang pasti bagi kunjungan itu.
China, yang menjadi tuan rumah perundingan perlucutan senjata nuklir enam negara, sedang berusaha membujuk Korea Utara agar kembali ke meja perundingan, yang dia tinggalkan April lalu, sebulan sebelum pihaknya melakukan uji coba senjata nuklir kedua.
Namun pertemuan pekan ini di Beijing berlangsung alot, menurut laporan-laporan media, karena Pyongyang menuntut sanksi-sanksi PBB dicabut sebelum pihaknya bergabung kembali dalam dialog nuklir.
Korea Utara juga menghendaki perjanjian dengan AS diselenggarakan untuk membahas perjanjian perdamaian resmi, sebelum pihaknya kembali ke forum, yang juga beranggotakan Korea Selatan, Jepang dan Rusia.
Namun belum jelas apakah kunjungan Kim akan dilakukan, jika pihak-pihak gagal menyetujui tentang dimulainya kembali dialog nuklir.
Yonhap mengatakan, kepala perunding nuklir China, Wu Dawei, yang telah bertemu dengan Kim, akan mengunjungi anggota perundingan enam negara setelah Tahun Baru Kamariah pada akhir pekan ini.
"Kami saling bertukar pendapat penting dengan China mengenai masalah-masalah perjanjian perdamaian tentang semenanjung Korea, dan pelanjutan kembali perundingan enam negara," kata Kim kepada wartawan di Beijing, Kamis.(H-AK/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010