Jakarta (ANTARA News)  Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi naik 15 poin mendekati angka Rp9.300 per dolar, karena pasar positif terhadap rupiah, meski euro turun terhadap dolar setelah para menteri keuangan Eropa membahas masalah krisis keuangan di kawasan itu.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menjadi Rp9.330-Rp9.340 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.345-Rp9.355.

Analis Valas Rully Nova di Jakarta, Selasa mengatakan, kenaikan rupiah saat ini diperkirakan hanya perdagangan di pasar saja, karena isu positif dari regional masih belum ada, pelaku asing masih merayakan Imlek terutama di China dan Hong Kong, kecuali di Jepang.

Meski demikian, pelaku lokal membeli rupiah, walaupun volume kecil namun mendorong mata uang lokal itu bergerak naik, katanya.

Menurut dia, kenaikan rupiah itu, karena pasar uang di Jepang menguat, yang memicu pelaku lokal membeli rupiah, karena pasar uang di AS juga tutup menyambut hari libur nasional.

"Kami memperkirakan rupiah akan bergerak naik lagi dalam kisaran sempit pada sore nanti," ucapnya.

Sementara itu, euro melemah terhadap dolar AS dari 1,3629 menjadi 1,3607 dan terhadap yen menjadi 122,45 dari 122,61, sedangkan dolar stabil pada 89,98 yen dari 89,96.

Ia mengatakan, pelaku pasar mengharapkan pertemuan para menteri keuangan Eropa di Brussels memberikan dukungan terhadap masalah utang Yunani, sehingga kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi kawasan itu bisa berkurang.

Karena dengan kekhawatiran itu maka euro terus mendapat tekanan pasar selama dua minggu. Kondisi ini mengakibatkan pasar masih positif terhadap rupiah, ucapnya.

Rupiah apabila dari faktor internal muncul isu positif, maka dapat menembus angka Rp9.300 per dolar.

Mata uang lokal itu pada pekan ini diperkirakan akan dapat berada di bawah angka Rp9.300 per dolar, karena faktor eksternal masih mendukung.(H-CS/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010