Baubau, Sultra (ANTARA News) - Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), membangun tempat ruang publik untuk masyarakat umum, serta menyediakan tempat ruang publik khusus untuk bermain kalangan anak.
Wali Kota Baubau, Amirul Tamim di Baubau Selasa menyatakan, bertekad menjadikan Kota Baubau sebagai kota yang layak untuk anak, sehingga pembenahi terus dilakukan terhadap beberapa tempat untuk taman bermain anak.
Menurut dia, fasilitas ruang publik untuk tempat bermain anak di Kota Baubau saat ini masih kurang, oleh karena itu, Pemkot Baubau akan menyediakan fasilitas publik yang dapat menyentuh semua tingkatan anak.
"Rencananya tahun ini kami akan manfaatkan fasilitas eks stadion Betoambari, selain dibangun lapangan sepak bola, juga di tempat tersebut disediakan ruang publik untuk mengasah motorik anak, sehingga anak-anak juga bisa punya tempat untuk berkreasi," katanya.
Amirul menambahkan, penyediaan fasilitas untuk anak merupakan bentuk kepedulian Pemkot Baubau untuk menciptakan tempat `refreshing` yang aman dan nyaman sekaligus tempat bermain anak yang layak.
"Semua anak bisa bermain di tempat ruang publik yang kami sediakan seperti eks Stadion Betombari cukup luas, selain ada kegiatan masyarakat umum dengan olah raga sepak bola, juga tersedia fasilitas untuk kegiatan anak-anak," ujarnya.
Sebagai sarana penunjang pada ruang publik anak, kata Amirul, di eks Stadion Betoambari itu pada setiap jarak 50 meter dibangun tempat duduk yang khusus untuk kegiatan lapangan sepak bola mini untuk anak-anak dan taman bermain anak.
"Saya harapkan pembangunan ruang publik di eks Stadion Betoambari akan lengkap karena selain ada ada Stadion Olahraga Serbaguna untuk lapangan sepak bola untuk orang dewasa, juga ada sarana olahraga khusus untuk anak-anak," ujar Amirul seraya menambahkan, tidak kalah pentingnya di tempat tersebut juga bisa digunakan untuk tempat bersantai, sehingga pencanangan Kota Baubau
sebagai predikat kota layak untuk anak bisa jadi percontohan. (L004/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010