Gorontalo (ANTARA News) - Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Bone Bolango mengakui, bahwa pihaknya telah mengantongi 20.000 Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai tanda dukungan masyarakat kepada mereka untuk maju dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Tahun 2010 di daerah itu.

Bakal Calon Bupati, Haris Nadjamudin mengatakan, proses pengumpulan (KTP) sebagai salah satu syarat dan bukti untuk tim independen yang akan "bertarung" dalam Pemilukada, katanya Selasa.

Pengumpulan KTP sebagai dukungan itu dilakukan sejak beberapa waktu yang lalu, hingga saat ini telah terkumpul lebih dari 20.000 lembar.

"Semua KTP merupakan warga pendukung ataupun relawan yang tersebar di beberapa daerah Kabupaten Bone Bolango," ujarnya.

Haris menjelaskan, dari sejumlah KTP yang terkumpul, pihaknya menemukan banyak yang ganda, dan sebagian lainnya sudah tidak berlaku lagi, sehingga KTP yang tidak layak digunakan itu dikembalikan kepada pemiliknya dan selanjutnya dilakukan pembenahan ataupun pendataan ulang.

Menurut dia, sesuai data riil yang dimiliki , jumlah KTP yang "tidak bermasalah" telah mencapai 20.000, dan angka tersebut di yakini akan terus bertambah karena masih ada para pendukung maupun relawan di beberapa daerah Kecamatan belum sempat di data.

"Jumlah 20.000 KTP tersebut baru sebagai angka awal,` tutur Haris seraya menjelaskan, meski saat ini pasangan Haris-Hamim telah mendaftarkan diri kepada Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan mungkin tidak lagi akan melalui jalur independen, namun proses pengumpulan KTP tersebut tetap akan terus dilakukan.

Ia mengatakan, jika nantinya pasangan Haris-Hamim tidak lagi menggunakan jalur independen, dan diterima sebagai bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati dari Partai Hanura, maka hasil dari proses pengumpulan KTP tersebut akan dijadikan sebagai modal untuk melakukan pemetaan wilayah basis pendukung.

"Dengan adanya pengumpulan KTP, maka partai pengusung dan tim pemenangan akan bisa lebih mudah dalam menjalankan kerja-kerja politiknya," tutur Haris. (SHS/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010