Jakarta (Antara) -- Pada masa pandemi ini masyarakat disulitkan memilih instrument investasi yang tepat karena perekenomian Indonesia yang cenderung mengalami penurunan sehingga berisiko mengalami kerugian saat berinvestasi. Namun, ada pula instrument investasi yang patut dikoleksi selama pandemi.


Pemerhati Asuransi & Komisaris Independen PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) Firdaus Djaelani mengatakan, di saat pandemi seperti ini ada beberapa instrument investasi yang tepat untuk dikoleksi.


"Menurut saya, emas, saham, reksadana, dan P2P lending adalah pilihan tepat mengingat pandemi ini diperkirakan tidak akan berakhir dalam waktu dekat,", ujar Firdaus di webinar bertajuk 'Bagaimana Mengelola Investasi Pribadi di Masa Pandemi' yang diselenggarakan oleh PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure), Senin.


Harga emas, tidak dipungkiri, terus naik dari waktu ke waktu. Bahkan, selama pandemi, emas dinilai menjadi aset safe haven. Namun, patut diperhatikan bahwa spread harga beli dan jual kembali lumayan besar.


Investasi saham dan reksadana juga dianggap tetap menjadi primadona di tengah pandemi, khususnya saham emiten-emiten yang dinilai tak terdampak atau malah makim moncer selama pandemi, seperti emiten teknologi, farmasi, dan pangan. Kekurangannya, return yang didapat investor tergantung kinerja perusahaan; bila rugi, pemilik saham tidak dapat deviden.


Adapun P2P Lending, lanjut Firdaus, menjadi instrumen investasi yang patut dipertimbangkan karena dapat membantu menggerakan perekonomian masyarakat karena umumnya menyasar sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).


"Tapi yang pasti, semakin tinggi return yang dijanjikan, maka semakin tinggi pula risiko tidak balik modal," tutupnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020