Dari dalam negeri sendiri, pemulihan ekonomi di Indonesia juga belum stabil di tengah kondisi pandem
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup melemah, dipicu kekhawatiran pasar terhadap belum pulihnya ekonomi baik domestik maupun global.
Rupiah ditutup melemah 85 poin atau 0,58 persen menjadi Rp14.785 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.700 per dolar AS.
"Sentimen penguatan dolar AS menjadi kunci pelemahan rupiah hari ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Dolar melonjak karena aset berisiko jatuh, kasus COVID-19 meningkat
Penguatan dolar AS terjadi menyusul pelemahan indeks saham global pada Senin (21/9) kemarin karena berbagai kekhawatiran seperti mengenai kemungkinan lockdown kembali karena kenaikan kasus positif COVID-19 di sejumlah negara Eropa.
Kekhawatiran lainnya yaitu paket stimulus fiskal AS yang masih belum keluar untuk menopang pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.
Baca juga: IHSG ditutup anjlok, dipicu kekhawatiran resesi dan kasus COVID-19
Baca juga: Sri Mulyani perkirakan ekonomi 2020 tumbuh minus 1,7-minus 0,6 persen
"Dari dalam negeri sendiri, pemulihan ekonomi di Indonesia juga belum stabil di tengah kondisi pandemi," ujar Ariston.
Rupiah pada pagi hari dibuka stagnan di posisi Rp14.700 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.700 per dolar AS hingga Rp15.812 per dolar AS.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.782 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.723 per dolar AS.
Baca juga: Tanggapi FinCEN Files, Himbara pastikan transaksi bank RI ikuti aturan
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020