Kami sangat memperhatikan ekosistem populasi Badak Jawa yang langka itu

Pandeglang (ANTARA) - Populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandeglang, Banten berkembangbiak setelah kelahiran dua individu Badak Jawa.

"Kami meyakini populasi satwa yang dilindungi itu tetap berkembang karena setiap tahun terjadi kelahiran Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)," kata Humas TNUK Kabupaten Pandeglang, Andri Firmansyah, Selasa.

Populasi Badak Jawa sampai Agustus 2020 tercatat sebanyak 74 individu terdiri dari 40 jantan dan 34 betina, dengan komposisi umur terdiri dari 15 adalah individu anak dan 59 laiinya merupakan klaster usia remaja-dewasa.

Saat ini, populasi Badak Jawa yang masuk kategori langka berkembang tersebut terbukti setiap tahun memiliki keturunan dengan terjadi kelahiran.

Baca juga: Populasi badak sumatera terbanyak ada di TN Way Kambas

Baca juga: Kelahiran dua anak badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon

Baca juga: 4 anak badak jawa lahir di Taman Nasional Ujung Kulon

Ia mengatakan populasi Badak Jawa terus mengalami perkembangbiakan alami dengan baik dan dipastikan satwa yang dilindungi itu bisa berkembang.

"Kami memberikan nama anak kelahiran Badak Jawa itu untuk jantan bernama Luther dan betina Helen," katanya menjelaskan.

Menurut dia, kelahiran sepasang Badak Jawa itu dari hasil monitoring tim Balai Taman Nasional Ujung Kulon sejak Maret sampai Agustus 2020 dengan menggunakan 93 video kamera jebak.

Dengan demikian, populasi Badak Jawa sampai Agustus 2020 berjumlah 74 individu dan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu juga ketersediaan pakan spesies di TNUK itu masih melimpah dan dipastikan keberlangsungan hidup mereka berkembang baik.

"Kami sangat memperhatikan ekosistem populasi Badak Jawa yang langka itu agar berkembangbiak dengan menjaga serta melestarikannya," ujarnya menjelaskan.

Baca juga: Populasi badak jawa di TNUK 63 ekor

Baca juga: TNUK bentuk unit kesehatan badak

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020