Gaza (ANTARA News) - Polisi HAMAS menahan seorang wartawan Inggris di Jalur Gaza, menurut pejabat di Gerakan Islam Palestina itu, Minggu, dengan tuduhan pelanggaran keamanan yang tidak dijelaskan dengan spesifik.

Seperti dilaporkan Reuters, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Ehab Al-Ghsain mengidentifikasi tahanan itu sebuah seorang koresponden lepas, Paul Martin.

"Kami telah mendapatkan pengakuan jika wartawan Inggris itu melanggar hukum Palestina, dan membahayakan keamanan negara," kata Ghsain tanpa memberikan penjelasan mengenai siapa yang telah memberikan pengakuan.

Asosiasi Wartawan Asing di Yerusalem mengkonfirmasi bahwa seorang wartawan dengan nama itu telah mengunjungi kawasan tersebut dengan penugasan selama beberapa tahun. Sebuah pencarian di internet menemukan tulisan atas nama yang bersangkutan di harian The Mirror dan The Times, serta di BBC News.

Konsulat Inggris di Yerusalem, yang menangani juga urusan di Gaza dan Tepi Barat, tidak menjawab telepon ketika diminta pendapatnya.

HAMAS, ditentang oleh pihak barat karena menolak mengakui Israel, telah memegang kendali di Gaza sejak mengalahkan pesaingnya, kelompok Fatah Presiden palestina Mahmoud Abbas pada perang sipil 2007.

Kelompok Hak Asasi Manusia telah mengkritik Hamas dan pihak berwenang Palestina pimpinan Presiden Mahmoud Abbas karena menahan wartawan dan memberlakukan sebuah aturan yang membatasi kebebasan pers.(G003/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010