Jakarta (ANTARA News) - Seniman sekaligus aktivis perempuan Ratna Sarumpaet membatalkan rencana untuk menerbitkan novel cinta dengan latar belakang kerusuhan di Maluku pada Februari 2010.
"Saya batal menerbitkan novel pada bulan ini, mungkin molor hingga bulan Maret mendatang," kata Ratna Sarumpaet kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Ratna menjelaskan, kesibukannya menghadiri sejumlah festival film internasional di luar negeri menghambatnya untuk melanjutkan penulisan novel itu.
"Beberapa bulan terakhir, film pertama saya Jamila dan Sang Presiden mendapat penghargaan di beberapa festival film internasional di luar negeri membuat saya jadi sangat sibuk dan keteteran untuk melanjutkan dan menyelesaikan novel baru saya," katanya.
Namun demikian, ia optimis pembuatan novel itu akan tuntas pada bulan Maret 2010 mendatang.
Ratna menjelaskan, novel tersebut merupakan novel cinta dengan judul "Mutiara Dari Timur" dan menceritakan tentang dua tokoh yang saling jatuh cinta di tengah kerusuhan di Maluku.
"Kerusuhan tersebut menjadi penghambat bagi mereka untuk menjadi sepasang kekasih," katanya.
Ia menambahkan novel tersebut membawa pesan moral bahwa cinta kasih antarmanusia dapat terjadi dalam keadaan apa pun, bahkan dalam suasana perang sekalipun.
Ratna mengatakan ia menceritakan dan menggambarkan mengenai kerusuhan di Maluku dengan cukup detail sebagai latar belakang kisah cinta yang dialami tokoh dalam novel tersebut.
"Kawan-kawan di Maluku termasuk pemerintah daerah setempat sangat membantu saya dalam menyelesaikan novel ini," katanya.(W004/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010