Timika (ANTARA News) - Warga etnis Tionghoa di Timika, Papua, mendoakan mendiang Presiden keempat RI, KH Abdurahman Wahid saat perayaan Imlek 2561 yang dipusatkan di Gedung Eme Neme Yauware Timika, Minggu malam.
Ketua kerukunan warga Tionghoa Timika Vincent Tsia mengatakan, Gus Dur memiliki jasa yang sangat besar bagi warga etnis Tionghoa di Indonesia yakni menerbitkan Keppres yang mencabut Inpres No 14 tahun 1967 tentang Pelarangan Peringatan Hari Besar Tionghoa.
Dengan dicabutnya Inpres No.14 tahun 1967 itu, katanya, warga etnis Tionghoa di Indonesia bisa merayakan Imlek dan kembali menampilkan atraksi seni budaya leluhur secara terbuka yang menambah khazanah budaya Indonesia.
Perayaan Imlek atau tahun baru Cina oleh warga etnis Tionghoa di Timika berlangsung semarak dengan menampilkan atraksi seni barongsai dan pementasan tarian oleh para remaja. Para orang tua etnis Tionghoa juga menyanyikan lagu kebangsaan Rayuan Pulau Kelapa dalam bahasa mandarin.
Vincent mengatakan, warga etnis Tionghoa di Timika yang berjumlah sekitar 400 jiwa terlibat aktif dalam membangun daerah, tidak saja di bidang ekonomi tetapi juga di bidang sosial budaya.
"Dimana pun warga etnis Tionghoa berada, di situ kami berkarya membangun masyarakat bersama-sama dengan semua komponen warga setempat dengan tetap menghormati dan menghargai adat-istiadat setempat," katanya.
Ketua panitia perayaan Imlek Lowilly Prang mengatakan, Imlek dirayakan setiap tahun oleh warga etnis Tionghoa di Timika sejak masa pemerintahan Presiden Gus Dur hingga sekarang.
Warga etnis Tionghoa di Timika rata-rata berprofesi sebagai wiraswasta. Sebelum perayaan Imlek, warga etnis Tionghoa di Timika menggelar kegiatan jalan sehat, donor darah bekerja sama dengan Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), dan pemberian bantuan alat tulis-menulis bagi siswa TK Simon Petrus Jalan Baru, Kwamki Baru dan 40 anak jalanan binaan Ibu Mistiur Jalan Kesehatan Timika Indah.
Hadir dalam acara peringatan Imlek yaitu Wakil Bupati Mimika H Abdul Muis dan jajaran Muspida Mimika serta tokoh masyarakat Mimika yang juga menjabat Presidium Dewan Adat Papua, Tom Beanal.
Wakil Bupati Mimika Abdul Muis meminta para warga etnis Tionghoa di Timika terlibat aktif bersama semua komponen warga setempat membangun Mimika dalam semangat eme neme yauware (bersatu bersaudara membangun).
Menurut Muis, tantangan dan persoalan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat Mimika dalam membangun daerah sangat kompleks dan membutuhkan peran serta semua pihak untuk memberikan dukungan secara nyata.
Muis juga meminta warga etnis Tionghoa lebih membaur dengan semua komponen masyarakat Mimika, terutama dengan warga suku-suku lokal Papua yang membutuhkan dukungan dan perhatian yang lebih besar dari warga etnis Tionghoa. (E015/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tetapi kalau paguyupan sebelah isinya dendam-mendendam,main jedoran dab bakar2an sirik & benci.