Beirut (ANTARA News) - Di saat orang lain mungkin sedang asyik-masyuk bersama orang-orang terkasih di restoran atau cafe, belasan pemuda Lebanon dari Friends of Indonesia lebih memilih berlatih tari di KBRI Beirut bersama pasangannya masing-masing di malam Hari Valentine.
Seperti malam-malam sebelumnya, mereka khusuk mengikuti latihan aneka tari Indonesia sambil mengenali berbagai alat musik tradisional dan budaya Nusantara.
"Tanda kasih sayang kami pada malam Valentine ini kami persembahkan untuk cinta dan persaudaraan antara Indonesia dan Lebanon," ujar Rita Owwaidath, salah seorang peserta latih malam itu.
Untuk hitungan gerakan, pelatih tari menggunakan Bahasa Indonesia. Ternyata ampuh. Peserta yang merupakan penutur Bahasa Arab dan Prancis itu dapat berhitung satu sampai delapan dalam Bahasa Indonesia.
Para peserta diajari gerakan tari poco-poco dengan musik bertempo dinamis nan riang. "Biasanya latihan diselenggarakan satu minggu sekali, namun tidak menutup kemungkinan latihan dilakukan tiap hari jika ada event tertentu," kata Retno, sang palatih.
Sama seperti di negara-negara lainnya, kelompok Friends of Indonesia cabang Lebanon, aktif membantu usaha promosi wisata dan budaya Indonesia. Persahabatan antara pemuda dan pelajar seperti ini menjadi salah satu capaian yang diperjuangkan semua Perwakilan Indonesia di luar negeri.
Di Lebanon, peran serta sahabat-sahabat Indonesia ini sering terlihat di berbagai acara promosi tanah air.
"Hasil latihan mereka suka ditampilkan pada berbagai pentas seni dan budaya Indonesia di Lebanon," ujar Retno yang dijuluki empu tari KBRI Beirut.
Keanggotaan Friends of Indonesia tidak terbatas dan dapat diikuti siapa saja, asal menunjukkan niat baik dan tulus untuk membina hubungan persahabatan. Anggotanya dari berbagai latar belakang pendidikan, profesi dan golongan dengan satu kesamaan, kecintaan melihat hubungan Indonesia dan Lebanon.
Di antara nama yang masuk anggota kelompok ini adalah Martine Andraos, Miss Lebanon 2009.
"Solidaritas mereka sudah terbukti pada waktu-waktu lalu," ujar Duta Besar RI untuk Lebanon Bagas Hapsoro.
Hapsoro yang juga Deputi Sekjen ASEAN melanjutkan, "Kita berterima kasih atas solidaritas dan simpati mereka saat terjadi beberapa kasus seperti bom Marriott dan gempa di Sumatra pada tahun 2009. Bersama mereka kita berhasil menggalang dana ratusan juta rupiah untuk korban gempa." (*)
A017/H-KWR/AR09
(**) Ahmad Syofian adalah pejabat Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Beirut
Oleh Ahmad Syofian (**)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010