"Ketiga hal tersebut belum dimiliki secara maksimal oleh pemain kita, sehingga masih kalah bersaing dengan negara lain," katanya saat mengukuhkan Pengurus Provinsi PSSI Aceh di Banda Aceh.
Nurdin menilai, merosotnya prestasi sepakbola saat ini justru akibat tingkat kemampuan, pengetahuan dan gizi di bawah rata-rata standar internasional.
"Bagaimana kita bisa tampil maksimal sementara kekuatan, gizi dan `skill` yang kita miliki terbatas. Pemain hanya mampu bermain maksimal sekitar 20 menit, selebihnya tak maksimal," katanya.
Nurdin membela diri dengana mengatakan kegagalan sepakbola nasional tidak selalu berasal dari pengurus PSSI, tetapi dipengaruhi berbagai aspek.
Kendati demikian, Nurdin berjanji berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki pemain dan mengkonsolidasi lembaga pimpinannya untuk lebih intensif mengembalikan citra sepakbola.
"Saya juga berharap keikutsertaan semua pihak dalam mewujudkan prestasi yang lebih baik terhadap sepakbola tanah air di mata internasional," katanya.
Nurdin menyambut baik dukungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam upaya peningkatan prestasi sepakbola nasional. "Kita menyambut baik dukungan presiden dan ini akan kita usahakan dan wujudkan," katanya.
Dia mengatakan, PSSI akan menyelenggarakan pertandingan umur 15-17 tahun, sebagai upa mempersiapkan generasi penerus sepakbola.
A042/A035/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010