Bandung (ANTARA News) - Ratusan pengemis dadakan, memadati Vihara Satyabudhi, Jalan Kelenteng No 223 Bandung, untuk mengais rezeki saat parayaan Tahun Baru Cina (Imlek) 2561.

Supriyadi (12), warga asal Jalan Ciroyom Bandung, Minggu, mengakui setiap perayaan Imlek di Vihara tersebut, dirinya selalu menjadi pengemis dadakan.

"Buat tambahan uang jajan dan beli beras buat Mama. Dari pada bengong di rumah, mending cari duit di sini," kata Supriyadi.

Ia menjelaskan, aktivitas mengemis di Vihara tersebut, dimulai sejak subuh tadi hingga sore hari saat perayaan Imlek.

Menurut dia, hasil dari mengemis di Vihara Satya Budi Bandung, dirinya mampu meraup uang sebanyak Rp25.000.

Dikatakannya, ia beserta para pengemis dadakan lainnya memiliki trik khusus supaya dapat meraih uang dari pengunjung Vihara, yang akan membagikan uang.

"Biasanya, kalau ada yang mau ngasih duit, kita langsung pepet aja dideket orangnya," kata Usman.

Akibat banyaknya pengemis dadakan yang berebut meminta uang dari warga Tionghoa, tak ayal sering terjadi keributan kecil di antara pengemis.

Sementara itu, pengemis dadakan lainnya, Asep (22), mengaku jika dibandingkan dengan Imlek tahun 2009, jumlah uang yang ia dapatkan pada perayaan Imlek tahun ini, juah lebih kecil.

"Nggak tahu nih, kalau tahun kemarin sampai sampai jam 9 pagi aja, dapat Rp200 ribu lebih," kata Asep.

Biasanya, menurut Asep, jika perayaan Imlek telah selesai, para pengemis dadakan tersebut akan kembali ke profesinya masing-masing.

"Kalau saya, abis selesai imlek balik ngamen lagi," kata pria yang biasa ngamen di bus Damri Bandung.

Banyak pengemis dadakan yang meminta uang kepada pengunjung Vihara tidak membuat warga Tionghoa merasa terganggu.

"Sejauh ini nggak terganggu kok, ya walaupun sedikit memaksa saat memintanya tapi ngak apa-apalah kan bersedekah kepada yang kurang mampu," ujar salah seorang pengunjung Vihara Satyabudhi, Karina.
(ANT/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010