Singkawang (ANTARA News) - Perayaan Tahun Baru Imlek 2561 oleh masyarakat Tionghoa di Kota Singkawang Kalbar diwarnai pembukaan selubung kue keranjang dan lampion yang diharapkan mampu masuk museum rekor Indonesia.
Pembukaan selubung tersebut sekaligus tanda dimulainya Festival Imlek dan Cap Go Meh 2561 Singkawang yang dipusatkan di Stadion Kridasana, Sabtu malam (13/2).
Kue keranjang itu tingginya satu meter dengan diameter 2,88 meter, berat delapan ton lebih. Dibutuhkan sekitar 4,6 ton ketan putih dan 4,6 ton gula pasir untuk membuat kue khas Imlek itu.
Sedangkan untuk lampion tingginya 24 meter dengan diameter 32 meter.
Bambu untuk membuat lampion itu sebanyak 3.500 batang dan kain parasut hampir dua ribu meter dengan lebar 1,2 meter.
Listrik yang dibutuhkan untuk lampion tersebut mencapai empat ribu watt.
Perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang juga dimeriahkan pesta kembang api oleh masyarakat sepanjang malam.
Kelenteng yang bertebaran di kota berjuluk "Seribu Kelenteng" itu dipadati warga Tionghoa sejak tengah malam.
Mereka berdoa memohon agar tahun ini diberi kemudahan rejeki, kebahagiaan serta umur panjang.
Perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang sekaligus untuk menyambut Tahun Kunjungan Wisata 2010 ke Kalbar.
Serangkaian acara akan digelar hingga Cap Go Meh atau 15 hari setelah Imlek. Diantaranya pameran foto, pagelaran seni budaya hingga "off road" di lokasi wisata Pasir Panjang.
(T011/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010