Hampir tidak ada kendala dalam penyaluran beras bantuan sosial

Yogyakarta (ANTARA) - Penyaluran beras bantuan sosial untuk penerima program keluarga harapan di Kota Yogyakarta yang dilakukan sejak tiga hari lalu sudah mencapai sekitar 75 persen, yaitu diterima oleh sekitar 8.000 keluarga dari total 11.619 penerima manfaat.

“Hampir tidak ada kendala dalam penyaluran beras bantuan sosial ke penerima program keluarga harapan (PKH). Warga datang ke kelurahan atau kecamatan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Agus Sudrajat di Yogyakarta, Senin.

Dinas Sosial Kota Yogyakarta menargetkan, penyaluran beras bantuan sosial untuk penerima PKH diharapkan dapat diselesaikan sepenuhnya dalam tiga hari ke depan.

Menurut dia, di setiap kelurahan atau kecamatan menerapkan sistem distribusi yang berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi di wilayah masing-masing, misalnya dengan metode “drive thru” sehingga mengurangi potensi kontak.

“Di setiap lokasi distribusi, juga ada pendamping PKH yang akan mengarahkan penerima bantuan saat akan mengambil bantuan. Jadi, tidak ada potensi kerumunan. Banyak hal yang harus diantisipasi pada masa pandemi seperti sekarang ini,” katranya.

Penyaluran bantuan sosial untuk penerima PKH dilakukan dalam dua tahap untuk tiga bulan yaitu Agustus, September, dan Oktober dengan total bantuan 45 kilogram beras kualitas medium.

Bantuan tahap pertama disalurkan untuk dua bulan sekaligus, Agustus dan September sebanyak 30 kg dan dilanjutkan pada Oktober untuk bantuan tahap kedua sebanyak 15 kg.

Baca juga: Kemensos pantau penyaluran bansos beras di Purwakarta

Baca juga: Menko PMK: Beras PKH untuk bantu warga saat pandemi COVID-19


"Jika bantuan beras belum dapat diambil sesuai jadwal, maka penerima bisa menghubungi Dinas Sosial Kota Yogyakarta untuk selanjutnya akan diarahkan agar bantuan bisa terserap," katanya.

Selain bantuan beras, juga dilakukan pemberian bantuan sosial berupa uang tunai Rp500.000 untuk penerima program sembako. Di Kota Yogyakarta total penerima sebanyak 7.000 keluarga.

“Sudah disalurkan melalui rekening penerima langsung. Bantuan uang tunai ini hanya diserahkan satu kali saja,” katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membantu meringankan beban warga di masa pandemi COVID-19.

“Dalam kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, maka bantuan beras ini diharapkan dapat mengurangi beban mereka dalam memenuhi kebutuhan pangan,” katanya.

Salah satu penerima bantuan beras di Kecamatan Kraton, Rusmiyati mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan beras tersebut.

“Selama pandemi, saya libur jualan martabak hampir empat bulan. Tentunya, pendapatan pun berkurang sehingga bantuan beras ini dapat meringankan beban keluarga,” katanya.

Meski kini ia kembali menjalani aktivitas berjualan martabak di Ngasem, namun omzet harian masih belum kembali normal seperti sebelum saat terjadi pandemi COVID-19.

Ia mengatakan, sebagai penerima PKH, maka setiap bulan memperoleh bantuan dana uang tunai dan juga memperoleh bantuan sembako. “Tetapi, ini ada tambahan bantuan beras juga. Alhamdulillah, sangat meringankan,” katanya.

Baca juga: Menko PMK cek ketersediaan beras bansos di gudang Bulog Malang

Baca juga: Pemkot Surakarta: Pencairan bansos UMKM dilakukan bertahap

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020