Washington (ANTARA News) - Pemimpin Al Qaida di Irak, Abu Omar al-Baghdadi, mengancam dalam sebuah rekaman audio Jumat untuk menghentikan pemilihan anggota parlemen Irak dengan "cara militer", kata lembaga pengawasan SITE.

SITE, yang memonitor laman Internet Islam, mengatakan Baghdadi mengutuk pemilihan 7 Maret itu sebagai kejahatan politik yang direncanakan oleh Syiah, sebagaimana dikutip dari AFP..

"Kami telah memutuskan untuk mencegah pemilihan dengan semua cara yang sah yang mungkin, terutama dengan cara militer," katanya seperti dikutip oleh lembaga itu.

Pidato itu, yang berlangsung sekitar 34 menit dan 22 detik serta diproduksi oleh bagian media kelompok tersebut, al-Furqan, disiarkan di laman Internet jihadis Jumat, kata SITE.

Pemilihan itu dianggap oleh Washington sebagai pendahuluan yang penting sekali bagi penarikan sepenuhnya militer AS pada akhir 2011.

Sekarang ini ada 107.000 tentara AS di Irak, tapi jumlah itu dijadwalkan akan turun menjadi 50.000 pada Agustus ketika semua tentara tempur Amerika akan ditarik.

Sekitar 19 juta orang memiliki hak untuk memilih, termasuk 1,4 juta warga Irak yang sekarang tinggal di luar negeri di 16 negara, menurut penyelenggara pemilihan.

Seluruhnya 6.500 calon akan memperebutkan suara dalam pemilihan yang akan menampilkan 10.000 tempat pemungutan suara dan 54.000 kotak suara itu, menurut Komisi Tinggi Pemilihan Independen (IHEC) (S008/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010