Menurut dia, pihak keluarga pernah membawa Yuliati ke Rumah Sakit Umum (RSU) M. Jamil Padang. Dia sempat dirawat inap sekitar 10 hari di rumah sakit tersebut.
"Waktu itu, baru sebatas gejala kanker payudara, dan belum tumbuh. Bahkan Yuliarti juga tidak pernah merasa kesakitan," ujarnya.
Dia menambahkan, dokter menganjurkan untuk dilakukan kemoterapi dan memberikan suntikan khusus untuk membakar gejala kanker payudara ini.
"Namun, merasa ketidakcukupan dana untuk kemotrapi, akhirnya anjuran dokter ini diabaikan," ujarnya.
Dia mengatakan, kanker payudara yang diderita Yuliarti kian membesar, serta terus berjangkit ke bagian tubuh lain dan telah membusuk.
"Sekarang Yuliarti hanya bisa pasrah dan berbaring lemah di rumah keluarganya Jalan Damar I nomor 46 Padang," katanya.
Dia menambahkan, karena tidak memiliki uang untuk berobat ke rumah sakit, akhirnya Yuliarti hanya diberi obat tradisional dalam bentuk daun-daunan yang telah dicampur dengan ramuan lainnya.
"Namun, ternyata usaha ini tidak membuahkan hasil, dan kanker payudara yang diderita Yuliarti kian membesar," ujarnya.
Saat ini, Yanuarti hanya bisa terbaring lemah. Untuk duduk saja merasakan sakit pada bagian kepala, dan tak sanggup untuk berdiri. Meski masih berselera untuk makan nasi, namun nasi yang di makannya hanya sedikit sekali, tanpa bisa memakan makanan yang mengandung zat kimia.
Dia berharap ada donatur yang membantu membiayai operasi penyakit ini. Kalau tidak dioperasi dalam waktu cepat, kondisinya akan tambah parah lagi.
(T.KR-ZON/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
tetep tabah dan sabar. saya doakan lancar dalam prosesnya dan berhasil.