"Saya kasih PR dan tantangan untuk peritel, kalau saat ini kira-kira ada 10 persen barang UKM di seluruh hipermarket, kita tingkatkan jadi 30 persen," katanya saat membuka seminar mengenai ASEAN-China FTA di Jakarta, Jumat.
Mendag mengharapkan peritel bisa membantu upaya peningkatan penjualan produk dalam negeri di pasar domestik.
"Kita sama-sama menantang diri dalam upaya peningkatan suplai dari UKM. Kalau pemerintah dikasih target, kita juga boleh kasih target pada pengusaha," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Mendag juga mengharapkan sektor ritel tidak menjual barang impor ilegal sehingga produk dalam negeri bisa bersaing dalam pasar bebas ASEAN-China.
"Kita berharap sektor ritel menjadi sektor yang bertanggung jawab mengambil barang impor yang melalui jalur resmi, bukan yang ilegal, yang tidak bayar PPN dan Bea Masuk," tuturnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Benjamin Mailool menyambut baik target peningkatan pasokan barang UKM sebanyak 30 persen oleh peritel.
Selama ini, lanjut dia, kemitraan antara peritel dan UKM sudah dilakukan antara lain dengan penyediaan lahan promosi produk UKM di gerai peritel hingga pembinaan peningkatan kualitas produk UKM.
(E014/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010