Banda Aceh (ANTARA News) - Kalangan ulama mengimbau masyarakat terutama umat Islam di Provinsi Aceh agar tidak merayakan hari "valentine" (kasih sayang), kata Ketua Umum PBNU DPW Provinsi Aceh, Tgk Faisal Ali.

"Saya mengimbau umat Islam khususnya generasi muda Aceh untuk tidak merayakan hari valentine karena itu bukan budaya kita dan jelas bertentangan dengan aqidah yang kita anut," katanya di Banda Aceh, Jumat.

Hidup penuh kasih sayang sudah merupakan keharusan yang telah dianjurkan dalam Islam."Kasih sayang yang dianjurkan itu sesuai tuntunan agama Islam, namun bukan berdasarkan valentine," tambahnya.

Karena, Faisal Ali yang juga Sekjen Himpunan Ulama Dayah (Ponpes) Aceh (HUDA) menyebutkan bahwa setiap muslim dalam melakukan aktifitas sehari-hari itu harus berdasarkan ajaran Islam.

"Tidak ada dalam ajaran Islam dan adat istiadat khususnya yang berlaku di Aceh untuk merayakan valentine," kata dia.

Islam menghargai sisi budaya dalam kehidupan selama itu tidak bertentangan dengan ajaran yang dianut umat muslim.

"Larangan tidak boleh merayakan hari valentine dalam Islam sudah sesuai dengan sebuah hadist yang artinya siapa saja yang menyerupai perbuatannya dengan sebuah kaum, maka dia bahagian dari kaum tersebut," kata Faisal mengutif sebuah hadist Nabi Muhammad SAW.

Dari sisi budaya masyarakat Aceh juga tidak ada yang mengarah untuk melaksanakan perayaan valentine, tambahnya.

Karena itu, ia mengimbau generasi muda Aceh agar menjauhi kegiatan-kegiatan yang bersifat hura-hura, pergaulan bebas yang merupakan budaya barat.

"Perayaan valentine dapat menghilangkan jati diri seorang muslim bahkan bisa berakibat pada rusaknya aqidah Islami," kata dia menjelaskan. (A042/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010