Balikpapan (ANTARA News) - Seorang korban kecelakaan pesawat Trigana Air bernama Trianti (35) yang mengalami patah tulang kaki bagian kiri telah dioperasi di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB), Kamis malam (11/2).
"Ini operasi pertama yang dilakukan masih akan dilakukan operasi kembali pada hari Senin (15/2)," kata Trianti, saat ditemui di ruang perawatan Tulip Nomor 2014 RSPB, Jumat.
Dokter yang menangani perawatan Trianti adalah spesialis bedah dan ortopedi, Dr. Alexander. JHL, SPOT Spine.
"Sebelumnya kaki saya nyeri betul, tapi saya masih sadar waktu diangkat ke rumah sakit dengan dibopong masyarakat sekitar," jelasnya.
Selanjutnya, Trianti dibawa ke rumah sakit umum daerah Samboja dan sempat dijahit kakinya bagian kiri yang patah.
Trianti dirawat di RSPB bersama satu korban lainnya, yakni Khusni, yang juga menjadi korban dari pendaratan darurat pesawat Trigana Air jenis ATR 42-300 dengan nomor lambung PK-YRP.
Pesawat Trigana Air di bawah Kapten Pilot Nursolihin dengan co-pilot Ahmad Maulana serta tiga awak dengan membawa 46 penumpang dari Berau tujuan Samarinda.
Pesawat berangkat dari Berau, Kamis (11/2) sekitar pukul 9.25 Wita dan mengalami hilang kontak sekitar pukul 11.35 Wita dan pesawat mendarat darurat sekitar 11.45 Wita.
Posisi mendaratnya pesawat adalah 00 derajat, 1.58 menit dan 38,2 detik arah Selatan serta 117 derajat, 01 menit dan 20,0 arah Timur.
Pesawat mendarat di Kampung Bone, Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).
Kondisi roda pesawat Trigana Air tertanam di rawa dan lantai pesawat jebol, sehingga lumpur pesawat masuk ke kabin pesawat.
Roda pesawat Trigana Air tertanam di rawa dan lantai pesawat jebol, sehingga lumpur pesawat masuk ke kabin pesawat.
(*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010