San Jose (ANTARA News/AFP) - China dan Costa Rica, negara di Amerika Tengah yang jauh lebih dekat ke Amerika Serikat, Rabu lalu,telah menyepakati satu kerangka kerja perjanjian perdagangan bebas (FTA).
Kesepakatan itu merupakan pembuka jalan bagi dicabutnya semua tarif yang dikenakan atas beberapa produk Costa Rica seperti daging, buah-buahan dan produk lainnya ke China, yang telah menjadi mitra komersial terbesar kedua dengan negara itu setelah Amerika Serikat.
"Kami telah menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas dengan ekonomi terbesar ketiga dunia, tanpa ragu-ragu sebagai tonggak bersejarah dalam kebijakan perdagangan Costa Rica," kata Menteri Perdagangan Luar Negeri Marco Vibicio Ruiz usai pembicaraan tiga hari.
Ia mengatakan bahwa perjanjian tersebut, yang perundingannya berlangsung selama 14 bulan, akan membuka berbagai kesempatan luas guna mendorong ekspor kedua negara.
"Kami telah memperkokoh keterlibatan kami di benua Asia. Di mana tidak ragu-ragu bahwa Amerika Serikat dan Eropa merupakan fundamental bagi ekonomi kami, tetapi secara nyata itu juga merupakan funadamental bagi keberadaan di Asia," kata Ruiz.
Costa Rica baru-baru ini juga telah menyelesaikan berbagai perundingan mengenai perjanjian perdagangan bebas dengan Singapura.
Amerika Tengah merupakan basis dukungan diplomatik utama bagi Taiwan, di mana nasionalis China melarikan diri pada 1949 setelah perang sipil. Beijing mengklaim kepulauan tersebut dan secara tegas menolak pengakuan asing dari pemerintahannya.
China meluncurkan pembicaraan perdagangan bebas dengan Costa Rica mulai 2007 setelah Costa Rica menjadi negara pertama di Amerika Tengah yang mengakui Beijing, mengakhiri hubungan yang sudah beberapa dasawarsa dengan Taiwan.
Kesepakatan perdagangan bebas memberikan prioritas bagi ekspor Costa Rica ke China.
Sebanyak 99,6 persen barang-barang Costa Rica akan mempunyai kemudahan, akses bebas bea ke pasar China, sedangkan 58 persen barang-barang China akan memperoleh perlakuan yang sama, kata Fernando Ocampo, perunding perdagangan senior Costa Rica.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010