Angkatan Darat menulis dalam pernyataan yang dirilis di situs resminya pada Jumat (18/9) bahwa 1.320 kilogram kembang api itu ditemukan dalam 120 kotak di gudang, dan tim zeni (tentara untuk bidang teknis) telah menyingkirkannya.
Pelabuhan itu sendiri, serta kawasan pusat Kota Beirut, diguncang ledakan amat besar pada 4 Agustus.
Ledakan itu menyebabkan sedikitnya 190 orang menjadi korban jiwa. Sejumlah gudang dan silo besar (gudang penyimpanan stok gandum) hancur akibat peristiwa itu.
Dugaan awal penyebab ledakan mengarah pada 2.750 ton amonium nitrat yang eksplosif, yang ditumpuk selama bertahun-tahun.
Pada 3 September, militer Lebanon menyatakan pihaknya juga menemukan lebih banyak lagi amonium nitrat, yakni sejumlah 4,35 ton, di dekat pintu masuk pelabuhan --yang disebutnya ketika itu tengah mereka urus.
Sumber: Reuters
Baca juga: Petugas di Lebanon padamkan sisa kebakaran pelabuhan Beirut
Baca juga: Kuwait akan bangun kembali silo Lebanon yang hancur akibat ledakan
Baca juga: Presiden dan PM Lebanon telah diperingatkan risiko ledakan sejak Juli
Kondisi laut Beirut usai ledakan dahsyat
Penerjemah: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020