Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore turun 20 poin menjadi Rp9.375-Rp9.385 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.355-Rp9.365, karena pelaku pasar cenderung melepas rupiah.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Kamis mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah saat ini dinilai hanya merupakan perdagangan biasa saja.
Belum ada faktor baru yang menekan rupiah melemah ini hanya disebabkan permintaan dolar lebih besar sehingga menekan rupiah, katanya.
Menguatnya permintaan dolar, menurut dia, karena mata uang asing itu di pasar regional membaik terhadap mata uang utama Asia lainnya.
Pergerakan rupiah sepanjang pekan ini memang tak menentu, namun demikian posisinya dinilai masih aman, ucapnya.
Rupiah, lanjut dia sempat melemah hingga di atas Rp9.400 per dolar, karena kekhawatiran investor terhadap krisis keuangan di Eropa yang mengimbas pasar uang Indonesia.
Namun koreksi harga itu tidak berlangsung lama, rupiah kembali membaik bahkan mendekati angka Rp9.300 per dolar, ucapnya.
Jadi faktor naik turunnya rupiah, menurut dia adalah permintaan apakah saat ini pasar membutuhkan dolar atau rupiah, maka salah satu dari mata uang itu akan menguat.
"Kami memperkirakan rupiah masih ada peluang untuk menguat lagi apabila faktor pendukung baru muncul di pasar, " ucapnya.
Ia mengatakan, Indonesia masih tetap pasar yang memberikan "gain" yang tinggi, karena investor tetap akan bermain di pasar domestik.
Apalagi pasar saham dan pasar uang di dalam negeri dinilai merupakan pasar yang prospeknya lebih baik ketimbang pasar lainnya, katanya. ***2***
(T.h-CS/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010