Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pertumbuhan ekonomi 4,5 persen pada 2009 tidak datang begitu saja dari langit, tetapi hasil dari pertumbuhan dan kerja keras, sehingga dia heran ada pihak yang menyebut ekonomi Indonesia minus.
"Ekonomi tumbuh 4,5 persen itu bukan datang dari langit, tetapi karena pertumbuhannya baik. Karena ada investasi, juga pengeluaran pemerintah. Di sisi lain, kalau tumbuh 4,5 persen sektor riil juga pasti tumbuh, pertanian, industri, jasa, tidak mungkin minus," katanya pada acara pemberian penghargaan Citra Bhakti Abdi Negara (CBAN) di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Presiden menyebutkan ekonomi daerah juga tumbuh, bahkan beberapa daerah melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional. "Tidak mungkin ekonomi nasional tumbuh 4,5 persen kalau daerah minus semua. Bahkan, ada yang melewati pertumbuhan nasional."
Dalam pidato yang dihadiri 42 bupati/walikota penerima penghargaan untuk kebijakan pelayanan publik terbaik itu, Presiden menyampaikan terima kasih atas kontribusi pemerintah daerah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi nasional yang bisa tetap positif di tengah krisis keuangan yang mendera dunia, disumbang oleh pertumbuhan ekonomi daerah.
Presiden mengajak bupati/walikota untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yang dinilainya cukup baik di masa krisis keuangan global.
Selain mengapresiasi pertumbuhan ekonomi 2009, Yudhoyono juga menilai inflasi 2,8 persen pada 2009 sudah cukup baik dan terjaga, sementara mengenai cadangan devisa sebesar 66,5 miliar dolar AS dia menilainya sebagai capaian tertinggi sepanjang sejarah.
"Kita ingin suatu saat cadangan devisa kita minimal 100 miliar dolar AS. Dengan demikian, lebih aman, lebih luas kita menghadapi goncangan baik di tingkat global maupun regional," demikian Presiden.
D013/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010